Setio, salah seorang pelanggan bubur mengaku selalu menyempatkan membeli saat mudik. Dia adalah pelanggaran sejak masih SMP, saat itu bubur Pak Jarwo harinya masih seratus lima puluh rupiah.
"Kalau mudik dari Surabaya, selalu ke sini untuk sekedar sarapan. Kuajak anak dan istri, mereka langsung menyukai," ujarnya.
Kini Pak Jarwo tidak sendiri menjajakan bubur. Anak dan menantunya bergantian menjaga gerobak, bergantian shift.
Bubur Pak Jarwo kini seharga tujuh ribu rupiah per porsi. Pembelinya datang dan pergi tak putus, seperti lalu-lintas di Jalan Sudirman Purwokerto di depannya. (Sonik Jatmiko/Buz)
Load more