Kebumen, tvOnenews.com - Pengobatan alternatif Brahmana Sanjaya yang hadir di Desa Dorowati Kecamatan Klirong Kabupaten Kebumen, selama 3 hari, Sabtu–Senin 25–27 Mei 2024 mengundang kontroversi.
Pasalnya, pihak Brahmana Sanjaya mengunggah video dengan narasi adanya upaya pemalakan atau permintaan sejumlah uang dari kepala desa setempat setelah acara selesai.
Dalam video tersebut terlihat adu argumen antara Kepala Desa Dorowati, Akhmad Muntoyib saat membuka amplop yang diberikan oleh Bramana Sanjaya. Namun, dalam video berdurasi 00.44 detik tersebut amplop yang sudah dibuka dikembalikan kembali ke Brahmana.
Saat di konfirmasi dirumahnya Kepala Desa Dorowati Akhmad Muntoyib menjelaskan, bahwa selama tiga hari kegiatan tersebut, terdapat pasien yang berobat sejumlah 348 orang dengan biaya Rp250.000/ pasien yang pendaftarannya melalui online.
Disinggung mengembalikan amplop dengan cara tidak sopan (dilempar) disanggah oleh pak kades. Menurutnya, usai dibuka amplop yang berisi uang Rp300 ribu dikembalikan ke pihak Bramana Sanjaya.
"Jadi untuk kegiatan seperti itu di balai desa, ada semacam uang kebersihan lokasi. Itu disampaikan ke manajer jauh-jauh hari. Saya tidak menyebut sekian rupiah, hanya sepantasnya saja. Itu sebelum acara dimulai," jelas Kades Dorowati Akhmad Muntoyib, Rabu (29/5/2024).
Setelah acara selesai, pihak Brahmana Sanjaya berpamitan dengan memberikan 4 amplop yang sudah tertulis pos anggaran masing-masing salah satunya untuk pemdes.
"Untuk pemdes saya buka isinya tiga ratus ribu, masa cuma segini Pak? Yang pantas saja, untuk bersih-bersih saja tiga orang selama tiga hari, belum petugas parkir, pengatur lalu lintas, apa pantas segitu?," lanjut kades.
Lebih lanjut, pemilihan lokasi di Desa Dorowati bukan permintaan kepala desa, namun dari manajer Brahmana Sanjaya yang berkomunikasi dengan salah satu warga bernama Apri untuk menjadi perantara.
"Manajer Brahmana Sanjaya meminta izin melalui Apri. Untuk pengobatan gratis kuotanya lima belas warga lokal Dorowati untuk acara selama tiga hari, jadi per hari lima orang. Bukan gratis untuk 30 orang warga kami. Saya sebagai kepala desa minta tambah, lalu dapat tambahan dua orang. Itu berbentuk kupon untuk pengobatan gratisnya," ungkap Kades.
Lalu pihak Brahmana Sanjaya menanyakan berapa yang harus diberikan ke pihak Pemdes Dorowati, Akhmad Muntoyib menjawab agar diberikan sepantasnya saja. Namun dikarenakan tidak ada kejelasan antara Brahmana Sanjaya dan kepala desa, akhirnya pihak Brahmana meminta nomor rekening milik kepala desa.
"Biar sama-sama enak Pak Kades. Saya enak, pak kades juga enak," ucap Akhmad Muntoyib menirukan obrolan dengan Brahmana.
"Ya sudah dua setengah juta. Itu atas desakan Brahmana karena menanyakan berkali-kali," katanya.
Dengan adanya unggahan video dari Brahmana Sanjaya, Kepala Desa Dorowati Akhmad Muntoyib menyayangkan dan sangat kecewa. Selain merugikan nama baik pribadinya, Desa Dorowati, dan Kabupaten Kebumen, ia menyayangkan karena warganya tidak bisa berobat karena pendaftaran melalui online, tidak bisa on site (di tempat).
"Sedangkan bonus berobat hanya 5 orang per hari. Setelah ini saya akan berkoordinasi dengan camat termasuk Bupati Kebumen mengenai langkah selanjutnya bagaimana," pungkasnya. (wkn/buz)
Load more