Jalur beton ini, sekitar satu kilometer berkelok naik turun. Lalu, medan berganti, jalan setapak tanah dan batu. Tak begitu jauh, sekitar 200 meter saja sudah sampai di air terjun Citro Arum.
Lumayan tinggi. Sekitar 40 meter guyuran airnya dari ujung atas sampai bawah. Air terjun ini berbeda karena air tidak langsung tercurah, tapi terhempas dulu di tebing bagian tengah. Sehingga nyaman saat pengunjung mencoba merasakan guyurannya.
Di bawah air terjun ada kolam kecil yang difungsikan untuk berendam. Di sekelilingnya, ditumbuhi rumput dan tanaman perdu kecil-kecil. Saat musimnya, banyak kupu-kupu yang beterbangan.
"Nantinya, air terjun ini akan kita jadikan wisata perjalanan, yang mana wisatawan bisa juga menikmati desa dan aktifitas warga seperti membuat gula aren, memetik kopi, dan lain-lain," jelas Hendri. (Teguh Joko Sutrisno/dan)
Load more