Setelah diberi wijen di bagian topingnya, luntup dimasak dengan cara dipanggang. Ini adalah jenis kue kering yang tahan lama, sehingga cocok untuk oleh-oleh dan buah tangan ke luar kota.
"Kita biasa kirim hingga ke sejumlah kota besar, seperti Jakarta, Jogja dan kota lain di luar Jawa," ujar Hendro.
Hendro sendiri, adalah generasi ketiga pembuat kue luntup. Sebelumnya, kue luntup pertama kali dibuat oleh kakeknya, dan dijual di pasar-pasar tradisional. Luntup termasuk kue kreasi dari mini nopia atau mino, makanan tradisional yang dimasak di dalam tungku kubah berbahan bakar arang.
Pada saat peringatan hari raya, atau masa liburan, permintaan luntup melonjak. Kue ini juga kerap dihidangkan di acara tradisi dan hajatan warga. Harganya sangat merakyat, hanya Rp 19.000,- per 300 gram. (Sonik Jatmiko/dan)
Load more