Tegal, tvOnenews.com - Tak seperti biasanya, Pedagang domba di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah justru murung menghadapi Idul Adha 1445 H tahun ini.
Jika sebelumnya datangnya lebaran haji menjadi momen yang paling dinanti, kondisi itu berubah drastis 180 derajat.
Pasalnya penjualan domba menurun drastis dibandingkan tahun sebelumnya.
Agus (47), salah seorang pedagang domba di Desa Jatimulya, Kecamatan Lebaksiu, Kabupaten Tegal, mengatakan sejak menghilangnya wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) tingkat penjualan domba menurun drastis hingga 50 persen.
"Dibandingkan tahun kemarin kita mungkin ada penurunan ya, mungkin karena wabah PMK sudah tidak ada lagi maka orang-orang kembali ke sapi, temen-temen pedagang domba lain juga mengeluh," kata Agus, Sabtu (8/4/2024).
Jika tahun sebelumnya bisa menjual 90 ekor domba menjelang Idul Adha seperti saat ini, dirinya baru menjual 45 ekor domba saja.
"Per hari saat ini menjual 1 sampai 3 ekor, rata-rata kalau dihitung, iya 3 sehari," ungkap Agus.
Rata-rata harga domba milik agus, dijual dengan harga berkisar 2 juta sampai 3 juta sesuai dengan bobot tubuh domba.
"Karena permintaan tahun kemarin harganya segitu, untuk yang besar juga saya sediakan harga 4 juta juga ada," ujar Agus.
Meskipun terjadi penurunan penjualan, ada beberapa masyarakat yang tetap memilih domba untuk hewan kurban.
Seperti Cessnasari, seorang pembeli warga Pangkah, Kabupaten Tegal yang memilih domba lantaran harga yang relatif murah, selain itu, kandungan kolesterol domba yang lebih sedikit dari hewan kurban lainnya menjadi alasannya memilih domba.
"Selain harganya lebih terjangkau juga dari segi kesehatan daging domba lebih rendah kolesterol, untuk dibuat masakan apapun daging domba juga lebih enak," kata Cessnasari.
Kini para pedagang domba hanya berharap penjualan domba bisa kembali meningkat, agar bayang-bayang kerugian bisa dihindarkan. (mdh/dan)
Load more