Salatiga, tvOnenews.com - Polemik pembukaan lahan proyek tambang emas di Kampung Sawe Suma, Distrik Unrum Guaye, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua, terus berlanjut.
Tak terima rumahnya digeruduk oleh puluhan orang yang mengaku perwakilan pemilik lahan, Nicholas Nyoto Prasetyo, pimpinan Koperasi Bahana Lintas Nusantara, melapor ke pihak kepolisian.
Nicholas melapor karena akibat peristiwa ini, ia terpaksa diungsikan ke lokasi yang aman bersama keluarga.
Dikatakan oleh Mohammad Sofyan kuasa hukum Nicholas, pihaknya bersama tim kuasa hukum secara resmi melaporkan kejadian dugaan intimidasi tersebut ke Polres Salatiga.
" Kami melihat ada dugaan tindak pidana terhadap klien kami pak Nicholas Nyoto Prasetyo. Kami melayangkan pengaduan resmi ke Polres Salatiga,'' ujar Mohammad Sofyan. Senin(24/6/2024).
Ditambahkan oleh Sofyan, saat ini Kliennya terpaksa diungsukan ke tempat yang aman bersama keluarga.
Hal ini karena mereka merasa tidak aman setelah rumahnya digeruduk dan diduduki oleh sekelompok orang yang mengatasnamakan perwakilan pemilik lahan, selama beberapa hari sejak Selasa 18 Juni lalu.
" Rumah klien kami di Salatiga di Jl Merdeka Selatan No 54 Sidorejo Lor, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga, didatangi dan diduduki oleh sekelompok orang yang mengatasnamakan perwakilan pemilik lahan. Karena khawatir soal keamanan saat ini pak Nicholas bersama dengan keluarga mengungsi sementara ke tempat aman," imbuhnya.
Sofyan juga menegaskan bahwa persoalan yang ditanganinya adalah kasus di Kota Salatiga, di mana terjadi dugaan tindak pidana di rumah kliennya.
Sementara persalan di Papua terkait proyek tambang emas, menjadi ranah di daerah Papua, yang sekarang juga sedang diselesaikan oleh pelaksana proyek, yakni Ormas Barisan Merah Putih (BMP) Papua.
''Sebagai investor, klien kami harus dilindungi karena berpartisipasi dalam perekonomian negara,'' tegas Sofyan.
Sementara itu seperti diberitakan sebelumnya Rumah Nicholas Nyoto Prasetyo, pimpinan Koperasi Bahana Lintas Nusantara yang berada di Salatiga, Jawa Tengah, digeruduk puluhan warga terkait persoalan tambang emas di kawasan Papua.
Puluhan warga ini mengaku sebagai perwakilan pemilik lahan yang berada di Kampung Sawe Suma, Distrik Unrum Guaye, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua. Mereka meminta ganti rugi dan kompensasi atas pembukaan lahan tambang emas tersebut.
Bahkan Marten Basaur selaku pihak yang mendatangi rumah Nicholas Nyoto Prasetyo membantah jika dirinya bersama warga lain melakukan intimidasi. Ia mengaku datang untuk menyelesaikan sengketa yang terjadi.
“Jadi saya datang bertemu pemilik Nusantara group bukan premanisme, saya datang menuntut keadilan. Saya bawa saudara-saudara saya orang Papua biar membela hak saudara yang ada di Papua,” ungkap Marten. (abc/buz)
Load more