Larang meliput kasus DBD ini ditanggapi kecewa oleh para wartawan yang merasa heran karena alasan yang disampaikan karena aneh dan terkesan dibuat-buat.
"Apa hubungannya DBD sama tahun politik?" kata salah satu wartawan yang juga mengaku tersinggung karena ditawarkan sejumlah uang agar tidak meliput peningkatan kasus DBD.
Terkait dengan larangan meliput tersebut, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Pemalang, Joko Ngatmo, mengatakan, pihaknya sudah berkomunikasi dengan kepala Dinas Kesehatan Pemalang terkait perlakuan oknum pegawai RSUD Ashari tersebut.
"Mohon maaf teman-teman, sudah saya komunikasikan dengan Kadinkes, beliau mau ambil tindakan ke saudara azis, dan menyampaikan permohonan maaf atas tindakan yang dilakukan oleh azis, matursuwun," kata Joko. (mdh/buz).
Load more