Brebes, tvOnenews.com - Dua anak kakak beradik dari keluarga miskin di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah terpaksa kerja serabutan. Ini karena ijazah tingkat atas masih tertahan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pusponegoro 01 Brebes, tempatnya dulu menempuh pendidikan.
Tertahannya ijazah kedua anak kakak beradik di SMK karena tak bisa membayar kekurangan biaya. Apalagi ibu dari dua anak kakak beradik, Muhammad Nabil Fauzi Nurohman dan Muhammad Bahtiar Nurohman, merupakan janda yang bekerja serabutan dan harus menafkahi empat orang anaknya.
Ijazah mereka tertahan di SMK Pusponegoro 01 Brebes karena kekurangan biaya sekolah dengan total kurang lebih Rp 15 juta. Masing-masing, Muhammad Bahtiar Nurohman yang lulus tahun 2022 masih harus membayar Rp 10 juta; dan kakaknya, Muhammad Nabil Fauzi Nurohman yang lulus tahun 2021 masih harus membayar Rp 5 juta.
Muhammad Bahtiar Nurohman mengaku, saat ini kesulitan untuk mendaftar kerja di tempat yang berpenghasilan layak seperti di pabrik-pabrik karena ijazah SMK nya masih tertahan disekolah.
"Saya sudah lulus dua tahun lalu. Karena ijazah saya masih di sekolah dan belum bisa diambil. Saya terpaksa bekerja serabutan apa saja jika ada yang mengajaknya," kata Bahtiar saat ditemui awak media di rumahnya, Kamis (11/07/2024) siang.
Sementara ibunya Nunung (40) mengungkapkan, bahwa dirinya tak bisa membayar kekurangan biaya sekolah karena tidak mampu. Sementara suaminya telah meninggal dunia sejak dua tahun lalu.
"Totalnya ada sekitar Rp 15 jutaan. Saya belum ada uang untuk ambil ijazah. Penginnya bisa diambil biar anak saya dua-duanya bisa kerja dan dapat penghasilan tetap. Tidak kerja serabutan seperti sekarang ini," ungkap Nunung.
Ibu yang tinggal di rumah yang berjarak kurang lebih 100 meter dari sekolah anaknya itu mengaku sempat dipanggil pihak sekolah untuk melunasi kekurangan biaya.
Namun saat itu dirinya mengatakan bahwa tidak memiliki uang untuk mengambil ijazah dan meminta keringanan untuk mengambil ijazah anaknya.
"Dulu dapat surat panggilan dari sekolah tapi memang saya tidak ada biaya. Untuk makan sehari-hari saja susah apalagi untuk membayar biaya sekolah yang total mencapai belasan juta rupiah," jelas Nunung.
Terpisah, Wakil Kepala Bagian Humas SMK Pusponegoro 01 Brebes, Zaenal Fudin mengaku belum mengetahui informasi tersebut. Pihaknya akan segera berkoordinasi dengan bagian pengarsipan ijazah. Menurutnya, dua nama yang mengaku ijazahnya tertahan belum ada konfirmasi kepada pihak SMK Pusponegoro 01 Brebes.
"Dua nama itu belum ada konfirmasi ke kami. Saya selaku humas di sini belum menerima laporan adanya dua mantan siswanya yang katanya kakak beradik ijazah belum diambil. Apalagi kata mas-mas wartawan ini, jarak rumahnya dekat dengan sekolah, kalau ke sini ya pasti juga ada toleransi. Di sini saya tegaskan tidak ada kesulitan maupun mempersulit siswanya," pungkasnya. (tho/buz)
Load more