Semarang, tvOnenews.com - Memasuki puncak musim kemarau, sebanyak 30 daerah di Jawa Tengah kini berstatus siaga darurat kekeringan. Hal itu ditetapkan oleh pemerintah kabupaten/kota masing-masing menghadapi ancaman kekeringan yang melanda.
Penjabat (Pj) Gubernur Jateng, Nana Sudjana mengatakan, dari 35 kabupaten/kota di wilayahhya, ada 30 daerah yang siaga darurat kekeringan, dan ada 5 daerah yang kondisinya aman.
"Saat ini lima kabupaten/kota belum menetapkan (status darurat kekeringan), karena kondisinya masih aman," kata Nana saat rapat Koordinasi Siaga Kekeringan bersama BNPB di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Semarang Selasa, 23 Juli 2024.
Pihaknya telah melakukan upaya droping air bersih di 10 kabupaten/kota. Rinciannya, 25 kecamatan dan 33 desa yang terdampak kekeringan, dengan total penerima air bersih sejumlah 8.637 KK/26.725 jiwa.
Berdasarkan prakiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), lanjutnya, musim kemarau tahun 2024 ini akan lebih basah dan pendek dibandingkan kemarau tahun 2023. Puncak musim kemarau Tahun 2024 berada di bulan Juli atau saat ini.
Akan tetapi, Pemprov Jateng tetap mengambil langkah-langkap untuk mengantisipasi bencana kekeringan yang mungkin terjadi.
"Tiap tahun kita menghadapi kekeringan dan musim hujan. Maka kita lakukan rapat koordinasi ini untuk persiapan lebih dini," jelas Nana.
Load more