Brebes, tvOnenews.com - Kemarau yang melanda di wilayah Kabupaten Brebes, Jawa Tengah saat ini menyebabkan para petani bawang merah kesulitan mendapatkan pasokan air untuk mengairi lahan pertaniannya, akibat saluran irigasi yang kering.
Para petani terpaksa menggunakan air comberan dari air limbah rumah tangga dan rumah sakit untuk mengairi tanaman bawang merahnya. Hal ini sudah dilakukan sejak beberapa pekan terakhir.
Seperti halnya para petani bawang merah di Kecamatan Brebes, dimana petani bawang merah di Kelurahan Pasarbatang, Desa Pagejugan maupun Kelurahan Limbangan Kulon. Mereka terpaksa menyedot air limbah rumah tangga dengan menggunakan mesin pompa.
Salah seorang petani bawang merah Sayum (54) warga Kelurahan Limbangan Kulon, Kecamatan Brebes mengungkapkan, sudah sejak beberapa pekan terakhir dirinya terpaksa menggunakan air comberan yang berasal air limbah rumah tangga dan air limbah dari rumah sakit untuk bisa mengairi tanaman bawang miliknya seluas seperempat bahu.
"Gara-gara pakai pompa saya harus membeli solar, paling tidak dua hari beli solar sebesar Rp 30 ribu untuk menyedot air dari saluran air ke lahan tanaman bawang. Ini kan jelas biaya jadi membengkak dan hasilnya juga tidak maksimal," kata Sayum, Kamis (1/8/2024) siang.
Tidak hanya itu, akibat disiram menggunakan air limbah rumah tangga, Sayum menambahkan, tanamannya menjadi rusak daunnya menguning dan cepat terserang hama ulat.
"Tiap hari saya terpaksa mengambil daun yang digerogoti ulat. Ini kalau dibiarkan akan semakin merusak daun tanaman bawang merahnya dan ini bisa mengakibatkan gagal panen," ungkap Sayum.
Petani bawang merah di daerahnya, ungkap Sayum, kahwatir bila hama ulat terus menyerang dan dibiarkan terancam gagal panen. Makanya untuk mengantisipasi, petani akan melakukan panen dini guna mengantisipasi kerugian yang lebih besar.
"Kami berharap Pemkab Brebes bisa segera turun tangan mengantisipasi soal kami petani yang kesulitan pasokan air maupun mengatasi hama ulat yang menyerang," jelas Sayum.
Terpisah Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Brebes, Furqon menjelaskan, bahwa sejumlah daerah di wilayah Pantura Brebes berpotensi mengalami kekeringan. Namun, sampai saat baru dalam tahap kemarau basah dimana masih terdapat hujan.
Apalagi pihaknya dalam musim tanam saat ini belum mendapatkan laporan adanya daerah yang mengalami kekeringan. Akan tetapi yang perlu diwaspadai yakni di wilayah Pantura Brebes yang sangat berpotensi mengalami kekeringan.
"Soal petani menggunakan air comberan, kami tidak merekomendasikan karena Pemkab telah melakukan dengan melakukan pompanisasi atau pipanisasi dengan cara mengebor dari dalam tanah," pungkasnya. (tho/buz).
Load more