Pati, tvOnenews.com - Harga kopi di tingkat petani di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, melonjak tembus Rp75 ribu per kilogram. Mahalnya harga kopi ini membuat para petani memanen kopinya lebih awal, meskipun buahnya masih hijau karena rawan aksi pencurian di kebun.
Petani kopi jenis robusta di Pegunungan Muria, di Dukuh Segawe, Desa Klakahkasihan, Kecamatan Gembong, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, kini bisa tersenyum karena harga kopi ditingkat petani melonjak di tahun 2024 ini.
Ketua Kelompok Tani Segawe Lumintu Mberkahi, Joko Prasetyo mengungkapkan, sebelumnya di tahun 2022 lalu harga kopi hanya di kisaran Rp 25 ribu hingga Rp 28 ribu/kg.
Namun mulai awal tahun 2023, harga kopi di tingkat petani terus merangkak naik hingga menyentuh harga tertinggi mencapai Rp 31 ribu hingga Rp 33 ribu per kilogram. Itupun untuk harga kopi yang biasa saja, bukan kopi yang paling bagus.
Memasuki awal tahun 2024, harga kopi menyentuh di angka Rp 50 ribu per kilogramnya. Harga tersebut terus melonjak hingga pertengahan 2024 ini tembus hingga Rp 75 ribu per kilogramnya.
“Bulan Januari Februari kemarin harga kopi awalnya Rp 50 ribu/kg. Terus merangkak naik, naik terus sampai puncaknya kemarin tembus kisaran harga Rp 73 ribu sampai Rp 75 ribu/kg,” kata Joko Prasetyo, Jumat (2/8/2024).
Tingginya harga kopi ini, kata Joko Prasetyo membuat petani terpaksa memanen lebih awal untuk mengejar tingginya harga jual, meskipun buah kopi masih hijau.
“Ini masih hijau buah kopinya kita petik karena untuk mengejar harga yang tinggi saat ini. Takutnya di bulan bulan tertentu nanti harganya turun,” ungkap dia.
Joko Prasetyo menambahkan, panen dini ini juga untuk mengantisipasi agar tidak keduluan diambil pencuri buah kopi di kebun.
“Kita juga takutnya dipanen duluan sama pencuri. Harga kopi yang tinggi saat ini sangat rawan aksi pencurian kopi di kebun. Yang di pohon pohon itu belum hijau sudah dipetik pencuri, kita yang punya nggak kebagian,” ungkapnya.
Saat ini stok kopi jenis robusta di Pegunungan Muria Pati juga sudah menipis, karena kopi dari petani langsung dijual dan tidak ditimbun. Selain itu produktivitas kopi juga turun akibat cuaca panas yang tinggi.
“Untuk kondisi stok kopi saat ini kurang dikarekan kemarin itu kan kemaraunya panjang. Hujan belum ada turun akibatnya hasil kopi berkurang,” pungkas dia. (arm/buz)
Load more