Saat anaknya meminta bantuan warga, AR pun membuat alibi dengan cara melempar tas yang dibawanya. AR mengaku tas yang dibawanya berisi uang sebanyak Rp 21 juta. Hal tersebut juga diceritakan kepada anak dan warga yang menolongnya.
“Saat anaknya minta bantuan AR membuat alibi dengan melempar tas yang katanya berisi uang Rp21 juta,” terangnya.
Namun, berdasarkan pemeriksaan di Polsek Pagentan, peristiwa pembegalan yang dialami AR ternyata hanya rekayasa. Hal ini dilakukan agar hutangnya kepada temannya ditangguhkan.
“Tujuan agar peristiwa ini terdengar temannya. Dengan harapan hutang dia kepada temannya ditangguhkan atau tidak terbayar,” jelas Mukmin.
Saat ini, pihak Polsek Pagentan masih terus mendalami peristiwa tersebut. AR mengaku memiliki hutang kepada temannya sebesar Rp10 juta. Dan tas yang dibawa oleh AR tidak berisikan uang.
“Kami masih terus mendalami. Pada saat pemeriksaan, AR mengaku memang punya hutang dan akhirnya mengarang cerita seperti itu. Padahal di tasnya itu kosong, tidak ada uangnya, apalagi sampai Rp 21 juta,” tambahnya.
Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, AR kini telah melakukan klarifikasi dan permohonan maaf berupa video yang telah diposting dibeberapa media sosial. (Ronaldo Bramantyo/Buz)
Load more