Untuk bisa mendapatkan air, warga membuat semacam lubang di dasar sungai yang sudah surut. Air yang tertampung di lubang, selanjutnya diambil karena lebih jernih dan bersih, termasuk layak untuk dikonsumsi.
"Debit air sungai juga sudah kecil, sehingga warga harus menggali dasar sungai untuk mendapatkan air, semacam sumur kecil. Air di lubang lalu diambil," beber Kholid.
Di Desa Ciomas, wilayah yang terdampak kekeringan dan mengalami kesulitan air bersih, mencapai 275 Kepala Keluarga (KK) atau sekitar 750 jiwa. Mayoritas penduduk Desa Ciomas yang berdomisili di RW 02.
"Wilayah terdampak warga yang ada di RW 02, ada sekitar 275 KK atau 750 jiwa," kata Kholid.
Untuk meringankan beban warga, pemerintah desa telah mengajukan permohonan bantuan pengadaan sarana air bersih kepada pemerintah daerah. Namun, sayangnya hingga saat ini belum ada realisasinya.
"Kami pihak Pemdes Ciomas sudah pernah mengajukan bantuan sarana air bersih, tapi hingga saat ini belum direalisasikan," pungkasnya. (tho/dan)
Load more