Semarang, tvOnenews.com - Pemerintah Kota Semarang menargetkan pembuatan 5.000 titik biopori di seluruh kota.
Hal itu dilakukan sebagai upaya mencegah banjir yang selama ini menjadi permasalahan di wilayah Kota Semarang.
Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu, menjelaskan bahwa biopori sudah dikenal luas, namun implementasinya di Kota Semarang masih belum optimal.
"Sebenarnya kalau biopori ini sudah umum ya, hanya penerapannya itu yang belum masif," kata Ita, sapaan akrab Hevearita, saat peluncuran Gerakan Pembuatan Lubang Resapan Biopori, di Jalan Argopuro, Lempongsari, Kecamatan Gajahmungkur, Senin (5/8/2024).
Pembuatan biopori dimulai dengan 100 titik di enam jalan utama, yaitu Jalan Sultan Agung, Jalan S. Parman, Jalan Diponegoro, Jalan Pahlawan, Kalisari, dan Jalan Pemuda.
Menurut dia, biopori sangat bermanfaat untuk peresapan air di saat hujan dan sebagai proses pembuatan pupuk kompos dengan media daun-daun kering.
“Manfaat biopori itu adalah pertama untuk peresapan air di saat hujan, ini adalah antisipasi untuk menghadapi musim hujan yang akan datang," katanya.
Load more