Pati, tvOnenews.com – Akibat musim kemarau, debit air waduk Seloromo di Desa Gembong, Kecamatan Gembong, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, mengalami penyusutan.
Mengeringnya waduk terbesar di Kabupaten Pati ini berdampak terhadap pasokan irigasi yang menipis, hanya mencukupi untuk irigasi lahan pertanian untuk dua bulan ke depan.
Kemarau panjang membuat waduk peninggalan Belanda seluas kurang lebih 5 kilometer persegi ini sudah dua bulan volume airnya menyusut.
Operator waduk Seloromo Gembong, Kasmudi mengatakan, jika dalam kondisi normal waduk mampu menampung air sebanyak 9,5 juta meter kubik, saat ini sudah mengalami penurunan debit air mencapai 2,8 juta meter kubik, dengan sisa air mencapai 6,7 juta meter kubik.
“Saat ini debit air enam juta tujuh ratus meter kubik, dari kapasitas sembilan juta lima ratus,” kata Kasmudi, Selasa (6/8/2024).
Akibat mengalami penyusutan debit air, waduk yang diandalkan bisa mencukupi kebutuhan pertanian di lima Kecamatan, yakni Gembong, Tlogowungu, Margorejo, Pati Kota dan Kecamatan Wedarijaksa, kini terpaksa tidak bisa penuh mendistribusikan air untuk irigasi lahan pertanian.
“Permintaan air untuk irigasi saat ini 1.200 meter kubik dari petani di daerah Kecamatan Wedarijaksa,” ujar dia.
Dengan jumlah 6,7 juta meter kubik air yang masih berada di waduk, menurut Kasmudi masih aman mengairi area persawahan hingga Oktober mendatang.
“Ya debit air ini masih cukup lah untuk sekitar dua bulan ke depan. Kalau tidak ada permintaan pengairan dari petani, diperkirakan malah bertambah lama dari perkiraan awal,” ucapnya.
Dengan menipisnya volume air di Waduk Seloromo Gembong ini, pengelola waduk seloromo akan menghentikan penggelontoran air untuk irigasi pertanian jika debit air tersisa 5000 meter kubik. Karena debit air yang tersisa digunakan untuk pembasahan tanggul waduk agar tidak mengalami kerusakan.
“Kalau debit air tersisa 5000 meter kubik distorik air tidak boleh keluar, untuk pembasahan tanggul,” pungkasnya. (arm/buz)
Load more