Brebes.tvOnenews.com - Sudah beberapa pekan terakhir, para petani bawang merah di wilayah perkotaan Brebes, terpaksa menggunakan air limbah rumah tangga atau air comberan untuk bisa menyirami lahan tanaman bawang merah di persawahannya.
Ini karena air dari saluran irigasi yang menjadi andalan untuk menyirami tanaman bawang merah kering kerontang. Padahal petani sangat membutuhkan air untuk menyirami tanaman bawang merah yang sudah memasuki masa tanam berumur 20 sampai 30 hari.
Petani pun harus memutar otak, dengan terpaksa mengambil air dari limbah rumah tangga atau comberan, yang disedot menggunakan pompa air yang disalurkan menggunakan selang plastik yang jaraknya lumayan cukup jauh menuju lahan persawahnnya.
Salah seorang petani bawang merah asal Kelurahan Pasarbatang, Kecamatan Brebes, Taryono (52) mengatakan, bahwa kemarau menyebabkan lahan persawahan di sejumlah desa dan kelurahan di wilayah perkotaan Brebes, mengalami kekeringan.
Seperti yang dialami petani di Kelurahan Pasarbatang, Kelurahan Limbangan Wetan dan Limbangan Kulon, serta petani di Desa Pagejugan dan Desa Kedunguter.
"Saluran irigasi sekarang tidak ada air untuk mengairi sawah. Tidak ada pilihan lain, kami terpaksa menggunakan air limbah rumah tangga atau comberan," kata Taryono, Sabtu (10/8/2024) siang.
Akibat penggunaan mesin pompa dan selang plastik, para petani ungkap Taryono harus mengeluarkan kocek lebih besar untuk ongkos tanam saat ini.
Load more