Meski tidak merinci berapa anggaran bendera panjang ini, Katamsi menyebut, pengadaan kain dan proses jahit dilakukan secara swadaya atau iuran. Sedangkan pemasangannya dilakukan secara gotong royong.
"Semangat awalnya memang kebersamaan dan gotong-royong," ujarnya lagi.
Marno, salah seorang warga yang melintas di dusun itu mengaku kagum dengan ide bendera panjang.
"Terlihat epic, dan tentunya butuh kebersamaan warga yang kuat untuk mewujudkannya," ujarnya.
Dengan bendera panjang, ujarnya, kesan meriah dan nilai rasa syukur juga makin terlihat. Apalagi rasa nikmat kemerdekaan ini sudah mulai mulai luntur di kalangan generasi.
Bendera panjang membentang itu, lanjutnya, akan terpasang selama Agustus, sebagai ungkapan rasa syukur yang besar atas karunia Tuhan akan kemerdekaan.(sjo/buz)
Load more