Kirab bendera merah putih sepanjang seratus meter ini digelar bertujuan untuk menumbuhkan rasa patriotisme dan cinta tanah air kepada para generasi muda.
“Ini tentunya untuk membina anak-anak supaya merasa tumbuh patriotisme. Karena kalau tidak diadakan seperti ini, mungkin generasi generasi yang akan datang sudah tidak akan menghiraukan atau tidak ada rasa patriotisme ke negara kita tercinta Indonesia ini,” ungkap dia.
Sutrimo menjelaskan, kirab bendera merah putih raksasa ini diikuti sekitar 400 peserta dari berbagai unsur. Mulai dari siswa SD, MTs hingga tokoh-tokoh masyarakat di Desa Giling.
”Rutenya mengelilingi tiga perdukuhan, Jenon, Ngerancan dan Gemiring. Kalau sampai desa jangkauannya jauh. Karena medan kita perbukitan,” ucapnya.
Sementara itu, salah satu warga, Dyah Puji Astuti mengaku senang bisa melihat kirab bendara raksasa ini. Menurutnya, kirab bendera raksasa ini merupakan cara baru memperingati HUT RI.
”Saya terharu senang menyaksikan warga desa yang antusias untuk memeriahkan hari kemerdekaan Indonesia. Saya melihat perasaan merdeka dalam diri mereka. Dari anak-anak pemuda dan orang tua, mereka antusias ikut serta dan meramaikan kirab bendera raksasa ini,” ujarnya. (arm/buz)
Load more