Didik juga mengungkapkan, kegiatan ini dilakukan secara umum dan terbuka, melibatkan sebagian besar warga Karangtengah dan komunitas dari desa sekitar. Proses menjahit bendera dilakukan dengan penuh antusiasme dan kebersamaan, di mana warga dari berbagai kalangan usia turut serta dalam kegiatan ini.
"Kami sengaja melibatkan seluruh lapisan masyarakat agar semangat kebersamaan dan persatuan ini semakin terasa. Ini adalah bentuk rasa syukur kami atas kemerdekaan yang telah diperjuangkan oleh para pendahulu,” tambah Didik.
Penjahitan bendera ini, lanjut Didik, diperkirakan memakan waktu sekitar 90 menit, di mana seluruh prosesnya dilakukan secara manual. Hal ini menjadikan kegiatan tersebut semakin istimewa dan penuh makna.
“Dengan menjahit secara manual, kami ingin menekankan pentingnya kerja keras dan gotong-royong, sama seperti semangat yang ditunjukkan oleh para pahlawan kita dalam merebut kemerdekaan,” ujar Didik.
Setelah bendera selesai dijahit, warga Desa Karangtengah menggelar kirab keliling desa dengan membawa bendera merah putih sepanjang 79 meter tersebut.
Kirab ini, jelas Didik, menjadi momentum kegiatan peringatan HUT RI ke-79 di desa, di mana ratusan warga berbaris dengan rapi, membawa bendera.
“Kirab ini adalah bentuk rasa bangga kami sebagai warga Indonesia. Dengan mengelilingi desa sambil membawa bendera merah putih, kami ingin menunjukkan bahwa semangat kemerdekaan masih menyala di hati setiap warga,” jelas Didik.
Load more