Acara makan bersama juga sangat dinantikan karena bisa menyantap aneka menu masakan yang menggugah selera. Diantaranya nasi ingkung, gulai daging, ayam bakar, dan masih banyak menu lezat lainnya.
Sementara untuk minumannya disediakan es dawet cendol. Selain warga setempat dan pengurus yayasan makam Sunan Muria, para pelaku usaha di sekitar komplek makam Sunan Muria juga ikut membaur menikmati menu yang ada. Seperti para tukang ojek muria, para pedagang oleh-oleh di komplek wisata ziarah, serta para peziarah dari luar kota yang kebetulan melintas di lokasi.
“Ini ikut acara Guyang Cekatak, ya bentuk rasa syukur makan bersama warga sekitar dan berdoa bersama minta diturunkan hujan karena ini kemarau terus belum turun hujan. Ini makan masakan daging kambing, minumnya dawet, rasanya enak bareng-bareng ramai-ramai seneng juga”, ujar Puji, warga sekitar yang berprofesi sebagai pedagang di komplek Makam dan Masjid Sunan Muria.
Di penghujung acara, para peserta tradisi Guyang Cekatak memercikan air dan sisa dawet beramai-ramai ke arah warga yang datang yang dikenal dengan prosesi udan dawet. Dengan udan dawet diharapkan hujan segera datang di kawasan lereng pegunungan muria. (gml/buz)
Load more