Banjarnegara, Jawa Tengah - Bencana tanah bergerak di Desa Aribaya, Kecamatan Pagentan, Banjarnegara, Jawa Tengah mengakibatkan 2 rumah warga rusak dan 8 jiwa penghuni kedua rumah tersebut terpaksa diungsikan.
Kerusakan rumah terjadi pada bagian dinding dan lantainya yang mengalami retak. Lebar retakan pun mencapai 20 sentimeter.
"Dinding dan lantainya retak. Ada yang lebar retakannya sampai 20 sentimeter," ujar Sarwan, Senin (24/01/2022).
Dengan kondisi tersebut, Sarwan bersama keluarganya terpaksa mengungsi ke rumah saudaranya. Sebab, saat hujan terasa ada pergerakan tanah, dan membuatnya takut berada di dalam rumah.
"Saya takut bangunan ambruk. Makanya kami mengungsi ke rumah saudaranya untuk sementara waktu, karena kalau pas hujan deras itu tanah masih bergerak," ujarnya.
Sarwan pun menyebutkan terdapat dua rumah yang sudah dikosongkan. Dia menyebut ada 11 rumah warga lainnya yang ikut terancam jika tanah masih terus bergerak.
"Kalau yang dikosongkan ada 2 rumah yang dihuni 8 jiwa. Tapi kalau masih seperti ini terus bisa sampai 11 rumah," terangnya.
Sementara itu, menurut Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara, Andri Sulistyo, mengapresiasi langkah warga yang sudah melakukan pengungsian mandiri. Saat ini, pihaknya masih memantau perkembangan kondisi tanah di desa tersebut.
"Kami apresiasi warga yang sudah mau mengungsi mandiri. Nanti kalau kondisinya masih seperti ini dan ada penambahan warga yang mengungsi akan kami kirim logistik," kata Andri.
Andri menambahkan pihaknya akan segera melakukan kajian dengan menggandeng Badan Geologi soal tanah bergerak. Pihaknya bakal mengkaji potensi terjadinya longsor atau pergerakan tanah.
"Dalam waktu dekat ini kami melakukan kajian dengan menggandeng Badan Geologi untuk melihat kondisi tanah di Desa Aribaya," tambahnya. (Ronaldo Bramantyo/Buz).
Load more