Semarang, tvOnenews.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Semarang menggelar simulasi pemungutan hingga perhitungan suara Pilkada 2024 di TPS 7 Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.
Simulasi ini untuk memastikan kesiapan petugas dan sebagai sosialisasi tata cara pemungutan suara di TPS. Dalam simulasi ini dilaksanakan tahapan mulai dari pemungutan hingga penghitungan suara serta penggunaan Sirekap.
Ketua KPU Kabupaten Semarang, Bambang Setyono mengatakan, simulasi digelar di Kecamatan Pabelan pada hari Minggu (10/11/2024). Simulasi dilaksanakan guna mengetahui permasalahan di tingkat TPS.
Selain itu, simulasi ini juga untuk mempersiapkan penyelenggaraan di tingkat KPPS. Bambang juga mengatakan berkaitan dengan pengecekan kertas suara memang tidak ada di peraturan PKPU dan tentu diperbolehkan.
" Ini langkah awal kami untuk mengetahui persoalan yang nantinya terjadi di TPS. Kami juga gunakan Sirekap sesuai arahan KPU pusat. Berkaitan dengan Sirekap kami juga sudah mendapatkan update usai rakornas sudah ada perbaikan yang signifikan," ungkapnya.
Bambang menjelaskan, saat ini pihaknya masih terus melakukan sosialisasi. Mulai dari sosialisasi bugeter maupun non bugeter, mulai dari tingkat PPK hingga TPS terus bergerak. Berkaitan dengan partisipasi di Pilkada 2024 kali ini Bambang mengatakan diangka 89,1 persen.
"Sosialisai gencar kita lakukan, dan target kami jumlah pemilih bisa diatas Pemilu 2024 kemarin. Salah satunya lewat KPU FUN Walk," tambahnya.
Sementara itu PLT Bupati Semarang Basari berpesan kepada masyarakat agar memperhatikan surat suara yang diterima sebelum masuk ke dalam bilik suara.
" Untuk masyarakat bisa diteliti dulu surat suara. Dipastikan surat suara dalam keadaan baik dan tidak rusak," imbaunya.
Selain itu, Basari juga berpesan agar masyarakat menggunakan hak pilihnya dalam Pilkada Bupati Semarang 2024. Ia juga memperingatkan kepada ASN dan Aparatur desa untuk bisa menjaga netralitas dalam pilkada 2024.
" Kejadian kades kemarin (kades ikut kampanye) menjadi perhatian serius Pemkab Semarang. Jangan sampai hal ini terulang kembali, saya berpesan untuk ASN dan aparatur desa untuk bisa netral san menggunakan hak pilih sebaik baiknya," tegas Basari. (abc/buz)
Load more