Salatiga, Jawa Tengah - Pemerintah Kota (Pemkot) Salatiga menyiapkan sejumlah langkah antisipatif guna menghadapi lonjakan kasus Covid-19. Data Dinas Kesehatan Kota Salatiga pada Senin (14/2/2022) mencatat ada 164 pasien yang menjalani perawatan dengan 18 kasus baru.
"Saat ini, Salatiga masih di PPKM Level 1, tapi lonjakan yang terjadi beberapa hari ini sangat cepat," ujarnya.
Yuliyanto mengungkapkan bahkan varian baru Covid-19 yakni Omicron telah masuk Salatiga, dan sejumlah pasien saat ini menjalani perawatan di rumah sakit maupun isolasi mandiri.
"Omicron sudah masuk ke Salatiga, kemarin juga ada pasien yang meninggal karena komorbid diabetes melitus," jelasnya.
Ditambahkan, untuk persiapan di RSUD Salatiga, saat ini ada 12 pasien yang menjalani perawatan di ruang isolasi.
"Ruang isolasi Covid-19 juga mendapat tambahan 20 tempat tidur untuk antisipasi lonjakan kasus," terang Yuliyanto.
Untuk mencegah perluasan penyebaran Covid-19, Pemkot Salatiga memutuskan untuk menghentikan pasar tiban di Jalan Lingkar Salatiga (JLS) selama dua pekan.
"Iya dihentikan dua minggu, setelahnya akan ada evaluasi lagi. Tapi, untuk operasional di pasar-pasar tradisional masih buka dengan pengawasan protokol kesehatan," kata Yuliyanto.
Dia menambahkan untuk pembelajaran tatap muka tetap bisa dilaksanakan dengan pembatasan.
"Dibatasi 50 persen, kita juga dengan sistem shift. Keselamatan dan keamanan anak didik adalah yang utama," tegasnya.
Selain mengingatkan untuk terus waspada dengan peningkatan kasus Covid-19, Yuliyanto juga memberi apresiasi untuk tenaga kesehatan yang telah bekerja keras merawat para pasien.
"Kemungkinan lonjakan pasien ini membuat tenaga kesehatan kembali siaga. Kita semua harus siap dalam untuk menjaga kesehatan masyarakat," imbuhnya. (Aditya Bayu/dan)
Load more