Pati, tvOnenews.com - Ratusan warga Desa Tluwah, Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, mengeluh mual, diare, panas tinggi dan pusing paska mengkonsumsi makanan dari sebuah acara hajatan.
Para korban keracunan ini menjalani rawat jalan, sementara puluhan warga dengan gejala berat dilarikan ke sejumlah rumah sakit dan puskesmas.
Ratusan warga kemudian berbondong- bondong memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan usai mengkonsumsi makanan dari sebuah hajatan pada Selasa (24/12/2024).
Mereka mengeluhkan rasa mual, muntah, diare, panas tinggi dan pusing usai mengkonsumsi makanan lontong dan sayur.
Salah satu warga Desa Tluwah, Sukar, menuturkan dirinya, istri dan satu anaknya merasa tidak enak badan setelah memakan lontong dan sayur dari acara hajatan seorang tetangganya.
“Pagi disana makan lontong, tapi lontongnya dibungkus dimakan di rumah. Jam 8 pagi makan setelah itu reaksi di badan saya jam 3 sore baru terasa (keracunan). Kalau istri saya mulai pagi sudah reaksi,” kata Sukar, Rabu (25/12/2024).
“Yang saya rasakan itu mual mual, terus BAB sampai tujuh kali, terus panas tinggi setelah itu kepala pusing. Alhamdulillah sekarang berangsur angsur membaik ini,” lanjut dia.
Sukar mengaku sebelumnya tak ada kecurigaan terhadap rasa, bentuk dan aroma makanan tersebut.
“Kalau lontongnya saya nggak kepikiran (bikin keracunan), enak enak saja. Saya nggak makan satu bungkus, hanya tiga potong. Yang dua potong sama lauknya saya kasih anak saya, istri saya juga gitu. Anak saya ya sakit, ada tiga orang yang sakit di rumah kecuali anak saya yang kecil nggak mau makan, jadi ya aman,” terangnya.
Sementara itu, Kasi Kesejahteraan Desa Tluwah, Dewi Riyani, mengatakan telah melakukan sweeping pemeriksaan ke rumah rumah warga dan membuka posko pemeriksaan kesehatan darurat di Kantor Kepala Desa Tluwah.
“Setelah saya kroscek ke rumah sakit budi agung bersama teman teman perangkat desa memang banyak warga saya yang dibawa ke situ. Terus setelah dari sana kita kroscek lagi ke puskesmas, dari puskesmas cuma ada dua warga yang rawat jalan.
Terus akhirnya kita sweeping ke desa, khususnya di RT 1 karena kejadiannya disitu. Ternyata sudah banyak warga yang mengalami kondisi yang sama, yakni menggigil, demam, muntah muntah terus BAB dan banyak yang belum berobat,” ujar Kasi Kesejahteraan Desa Tluwah, Dewi Riyani.
Berdasarkan data Pemerintah Desa Tluwah, terdapat 138 warga mengalami keracunan. 14 orang di rawat di rumah sakit, 20 orang dirawat di puskesmas dan 97 orang memeriksakan diri ke posko kesehatan darurat di balai desa Tluwah.
“Total yang terdata itu 138 warga, 8 opname di RS Budi Agung, 18 orang di Puskesmas Juwana, 2 orang di RS Suwondo Pati, 4 orang di RS Mitra Bangsa. Per pagi ini 2 orang di Puskesmas Jakenan. Terus ada 97 itu periksa di posko kesehatan di balai desa,” ungkap dia.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pati, Aviani Tritanti Venusia, yang hadir meninjau posko kesehatan di Balai Desa Tluwah, menuturkan telah mengambil sampel makanan dan mengirimkan ke laboratorium di Semarang untuk mengetahui kandungan makanan yang diduga sebagai pemicu keracunan massal.
“Karena kita menduga terjadi (keracunan) massal dan ternyata ada hal yang sama mengkonsumsi satu makanan, sehingga kita mencari sampel makanan yang alhamdulillah masih ada dan segera kita amankan. Kita kirim ke semarang untuk nanti diperiksa adakah dari makanan ini penyebab keracunan,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pati, Aviani Tritanti Venusia.
“Ya kemarin yang kami ambil itu sampel makanan lontong opor ayam sama sambel goreng krecek yang diberikan kepada warga,” imbuhnya.
Aviani mengungkapkan pihaknya masih menanti hasil laboratorium yang diperkirakan hasilnya akan keluar sekira 4 sampai 7 hari.
“Sementara kita masih menunggu, ya mungkin kurang lebih 3 sampai 4 hari atau mungkin satu minggu hasilnya baru bisa diketahui,” pungkasnya. (arm/buz)
Load more