Tegal, tvOnenews.com - Kapal nelayan ikan yang terbakar di Pelabuhan Pelindo Tegal kini mencapai 24 Unit. Bahkan, hingga Jumat (27/12/2024) petang, masih ada satu kapal yang mengeluarkan asap dan api.
Proses pemadaman dan pendinginan terus dilakukan petugas gabungan baik dari Damkar Tegal, Brebes, Kabupaten Tegal, Pemalang dan Pekalongan. Termasuk melibatkan mobil Water Canon Polres Tegal Kota, Polres Brebes, serta Lanal Tegal dan BPBD setempat.
Kapolres Tegal Kota AKBP Rully Thomas mengatakan, bahwa kobaran api yang membakar menyebabkan 24 kapal nelayan yang sedang bersandar terbakar, baik itu yang terbakar hingga 100 persen maupun kapal yang terbakar 20.persen.
"Secara umum api dapat dipadamkan, meski masih ada satu kapal yang masih mengeluarkan asap hitam. Posisinya berada di tengah," kata Rully kepada awak media, Jumat (27/12/223) petang.
Menurut dia, satu kapal yang masih terbakar diduga karena terdapat bahan bakar solar. Namun, kapal lain telah berhasil dipadamkan oleh tim gabungan dari pemda, unsur maritim sejak Jumat dini hari.
Termasuk, petugas gabungan ungkap Kapolres berhasil melokalisir kapal-kapal lain agar tidak ikut terbakar.
"Kami juga telah berkordinasi dengan Tim Labfor Polda Jateng untuk melakukan penyelidikan guna memastikan penyebab pasti terjadinya kebakaran," ungkap Rully.
Sementara Danlanal Tegal, Letkol Laut (P) Rizki Purnama Putra mengimbau kepada seluruh pemilik kapal agar menempatkan Anak Buah Kapal (ABK) sehingga dapat memantau segala perkembangan yang terjadi baik siang maupun malam hari di saat kapal-kapal bersandar di pelabuhan.
Pihak Lanal Tegal juga akan berupaya membuka alur keluar masuk pelabuhan, agar kapal-kapal yang masih bersandar dapat keluar sementara dari Pelabuhan Pelindo.
"Ada kapal yang sengaja kita kandaskan untuk membuka alur keluar masuk. Kapal ini akan kami tarik ke darat, sehingga kapal lain bisa keluar. Karena memang pelabuhan ini sudah kelebihan kapasitas," kata Rizki Purnama.
Terpisah Ketua Paguyuban Nelayan Kota Tegal (PNKT) Susanto mengungkapkan, bahwa akibat terbakarnya kapal-kapal, kerugian ditaksir mencapai Rp 60 miliar.
"Saat ini, tidak hanya pemilik kapal yang shock akibat musibah kebakaran. Namun, para ABK yang kapalnya terbakar juga saat ini terancam menganggur tidak bisa melaut untuk sementara waktu," pungkasnya. (tho/buz)
Load more