“Awalnya memang sulit karena harus nyopir pakai satu kaki. Tetapi berjalannya waktu saya bisa. Tetapi kalau jalannya ramai saya minggir dulu,” terangnya.
Ia kehilangan satu kakinya karena kecelakaan di Karawang 2013 lalu. Setelah itu ia terpaksa vakum dua tahun karena harus menyesuaikan dengan satu kaki.
“Saya mengalami kecelakaan di Karawang. Saat itu yang nyopir truk kernet saya. Kecelakaan itu menyebabkan kaki kanan diamputasi,” pungkasnya.
“Karena dengan menjadi sopir ini saya bisa mendapatkan gaji yang lumayan. Bisa memberi makan istri dan nyambi makelaran onderdil truk,” kata ayah lima anak itu, Rabu (23/2/2022).(Galih Manunggal/chm)
Load more