Brebes, tvOnews.com - Warohmah, bocah berusia 8 tahun, warga Desa Kebogadung, Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, tidak bisa mengenyam pendidikan di bangku sekolah dasar akibat faktor ekonomi keluarganya yang miskin.
Kondisi ini diperparah dengan kondisi ibunya Sri Handayani yang mengalami ganguan jiwa dan bocah malang itu sering kali disekap ibunya di dalam kamarnya.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dindikpora) Brebes Caridah yang mendatangi kediamannya di Desa Kebogadung, membujuk Warohmah untuk sekolah dan memberikan perlengkapan sekolah.
"Alhamdulillah mulai hari ini (Kamis red-), Warohmah sudah mulai disekolahkan di SDN Kebogadung 01,' kata Caridah saat ditemui awak media, Kamis (16/01/2025) sore.
Bahkan, ungkap Caridah, di hari pertama masuk sekolah, Warohmah mengenakan seragam batik bercorak hitam putih dan rok berwarna hitam. Warohmah masuk kelas 1 di SDN Kebogadung 01.
"Dihadapan teman sekolahnya, Warohmah memperkenalkan diri dengan didampingi guru dan kepala sekolah. Termasuk Warohmah pun mulai belajar membaca dan menulis. Dia sengaja ditempatkan duduk di bangku paling depan," jelas Caridah.
Namun, saat tengah mengikuti belajar di sekolah. Kadindikpora Brebes menjelaskan, Warohmah dijemput oleh tim dari Kementerian Sosial (Kemensos) dan Dinas Sosial Kabupaten Brebes. Warohmah dibawa ke Rumah Singgah Rehabilitasi Sosial di Purwokerto untuk pemulihan trauma karena sebelumnya sering disekap ibu kandungnya yang mengalami depresi.
"Anaknya sudah ke rumah rehabilitasi Purwokerto untuk pemulihan trauma. Tadi dari Dinsos dan Kemensos menjemputnya" ujar Caridah.
"Sementara ibunya Sri Handayani yang mengalami depresi kini dirawat di RSUD Brebes," imbuh Caridah.
Terpisah Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinsos Brebes, Arif Saefudin mengatakan, Warohmah dijemput oleh Tim Sentra Satria Baturraden Purwokerto milik Kemensos untuk pemulihan trauma karena sering disekap ibu kandungnya. Tim ini akan memastikan kondisi psikososial terhadap anak tersebut. Sementara itu, pihak Dinas Sosial akan melakukan monitoring selama dua pekan ke depan.
"Nanti kami ke sana untuk melihat perkembangan anak tersebut," kata Arif.
Seperti diberitakan sebelumnya, nasib malang menimpa seorang bocah perempuan berusia 8 tahun di Brebes, Jawa Tengah, tidak bisa mengenyam pendidikan di sekolah dasar akibat kerap disekap ibu kandung yang mengalami gangguan jiwa.
Tidak hanya terkendala ibunya yang bernama Sri Handayani mengidap gangguan jiwa. Keluarga ini juga masuk kategori sangat miskin.
Nenek Warohmah, Tarsih (65) mengatakan, anaknya Sri Handayani mengalami gangguan jiwa dan sering menyekap anaknya di dalam kamar. Karena perlakuan ini lah, Warohmah tidak pernah bersekolah.
Selama ini, Warohmah tinggal bersama ibu dan neneknya. Sementara ayahnya telah meninggalkan rumah sejak beberapa tahun lalu dan tidak pernah ada kabarnya.
"Cucu saya Warohmah sering disekap di kamar. Sering khawatir diapa-apakan. Setiap hari di rumah terus sampai tidak bersekolah," kata Tarsih, saat ditemui awak media, Rabu (15/01/2025).
"Begitu ditinggal suaminya yang merupakan orang Cilacap, anak saya Sri mengalami depresi. Bahkan, dia sering mengamuk dan teriak-teriak yang akhirnya mengurung anaknya di dalam kamar," ungkap Tarsih.
Dia menambahkan, selain karena kondisi ibunya, keluarga Sri Handayani sangat miskin. Sejak Sri alami gangguan jiwa, keluarga ini hanya mengandalkan ibunya Tarsih. Tak jarang mereka mendapat bantuan dari para tetangga yang ibah melihat kondisi keluarga tersebut.
Menurut nenek Tarsih, cucunya Warohmah ingin sekali bisa bersekolah seperti anak-anak yang lain. Namun apa daya, kondisi kejiwaan Sri tidak memungkinkan Warohmah bersekolah. Ditambah lagi keluarga ini tak mampu membeli perlengkapan sekolah seperti seragam, tas, sepatu, dan lainnya. Termasuk untuk memberi uang jajan harian.
"Cucu saya sebenarnya pengin bisa bersekolah. Tapi memang tidak bisa karena kondisi ibunya yang seperti itu," pungkasnya. (tho/buz).
Load more