Semarang, tvOnenews.com - PT KAI Daop 4 Semarang menginformasikan bahwa hingga pukul 07.30 WIB, Selasa (21/1/24) jalur rel kereta api di Km 32+5/7 antara Stasiun Gubug - Stasiun Karangjati, Kabupaten Grobogan masih belum surut akibat banjir.
"Masih tergenang air. Kami terus melakukan penanganan intensif terhadap dampak banjir yang terjadi di Km 32+5/7 antara Stasiun Gubug - Stasiun Karangjati, Kabupaten Grobogan," kata Manager Humas KAI Daop 4 Semarang, Franoto Wibowo, Selasa (21/1/24).
Untuk saat ini, lanjutnya, jalur rel di lokasi tersebut masih tergenang air sehingga belum dapat dilalui oleh kereta api.
Untuk pelayanan kelancaran operasional dan keselamatan, dilakukan rekayasa pola operasi dengan pengalihan rute perjalanan.
Kereta api dari Surabaya menuju Semarang yang semula melalui rute Surabaya-Cepu-Gubug-Brumbung- Semarang, sementara dialihkan menjadi Surabaya-Cepu-Gambringan- Gundih-Kedungjati-Brumbung- Semarang.
Begitu juga sebaliknya KA-KA yang semula rute Semarang-Brumbung- Gubug-Cepu-Surabaya dialihkan rutenya menjadi Semarang-Brumbung- Kedungjati-Gundih- Gambringan-Cepu-Surabaya.
Kereta api pertama yang menerapkan pola operasi jalan memutar ini adalah KA No. 227 Blora Jaya dengan relasi Cepu - Semarang Poncol.
"Untuk mempercepat penanganan, KAI Daop 4 Semarang telah mengerahkan 1 rangkaian kereta api pengangkut batu kricak beserta material lainnya seperti pasir, bantalan rel, dan besi. Material ini digunakan oleh petugas prasarana KAI Daop 4 Semarang untuk memperbaiki jalur dan mengatasi luapan air di lokasi terdampak. Proses penanganan terus dilakukan secara intensif agar jalur dapat segera digunakan kembali," jelas Franoto.
KAI Daop 4 Semarang menyampaikan permohonan maaf kepada pelanggan atas keterlambatan perjalanan kereta api akibat banjir ini. Bagi pelanggan yang memilih untuk membatalkan perjalanannya, tiket dapat dibatalkan di stasiun pelayanan tiket terdekat, dan bea tiket akan dikembalikan 100% (di luar biaya pemesanan).
"Kami terus memantau perkembangan di lapangan dan akan memberikan pembaruan informasi secara berkala," kata Franoto. (tjs/buz)
Load more