Banyumas, Jawa Tengah - Kelangkaan dan lonjakan harga tak wajar minyak goreng mulai disikapi. Sejumlah admin grup medsos di Banyumas Raya (Kabupaten Banyumas, Cilacap, Purbalingga, dan Banjarnegara) mulai melakukan aksi banned tawaran minyak goreng di grup medsos yang dikelolanya.
" agar para distributor hanya menyalurkan minyak goreng ke toko-toko seperti biasanya. Jadi polemik kelangkaan minyak goreng cepet selesai," lanjut tulisan tersebut.
Cahyono, salah seorang admin grup facebook di Kabupaten Banyumas, mengaku flyer peringatan itu beredar sejak beberapa hari terakhir. Dia menilai, itu sikap yang baik, terutama untuk admin grup jual beli.
"Sudah mulai muncul dan menyebar sejak tiga hari terakhir. Kalau saya pribadi, bagus biar edukasi ke konsumen bisa langsung. Artinya, kalau tidak bermunculan pedagang kagetan, komoditas itu saya yakin bisa stabil lagi," ujarnya.
Dalam flyer dengan grafis kemasan pouch minyak goreng, tertulis ajakan menertibkan penjual minyak goreng online dadakan/kartonan dengan harga yang mahal dan tidak wajar. Kemudian juga membanned, memblacklist, hingga melaporkan ke pihak berwajib, praktik curang penjualan minyak goreng di dunia maya.
"Ini memang mirip dengan masker dan disinfektan pada awal pandemi. Harganya tidak rasional karena respon konsumen berlebihan," ujarnya lagi.
Lalu kepanikan itu dimanfaatkan segelintir orang dengan membeli dan menjual lagi dengan harga tak wajar. Kalau itu terus berlanjut, kondisi itu akan terus berlaku dan bisa makin parah.
Senada, Doni, salah seorang admin grup medsos lain juga melakukan langkah yang sama. Grup jual-beli yang dikelolanya, kini lebih memperhatikan postingan dari membernya.
"Khusus minyak goreng, sudah tidak kita aprove postingan di grup. Biar barang ini dicari dan dibeli di pasar offline aja," ujarnya.
Menurut Yayan, salah seorang praktisi sosial media, cara yang dilakukan para admin grup medsos, diakui merupakan cara yang efektif.
"Medsos bisa menjadi cara efektif menyebarkan kesadaran masyarakat luas tentang sikap rasional terhadap sebuah fenomena yang terjadi di masyarakat sendiri. Dan posisi admin, sangat penting," ujarnya.(Sonik Jatmiko/Buz)
Load more