Semarang, Jawa Tengah - Sejak kelangkaan minyak goreng terjadi, warga di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, harus berjuang untuk bisa mendapatkan stok minyak goreng. Terutama mereka yang memiliki usaha yang terkait langsung dengan penggunaan minyak goreng.
Hari ini Selasa (8/3/2022) sejak pukul 5 pagi, Arni telah berada di pasar Babadan karena ia mendapatkan informasi adanya operasi pasar minyak goreng yang digelar oleh Pemkab Semarang melalui Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan.
" Tadi saya habis jualan langsung ikut antri, jam 5 pagi tafi saya sudah disini untuk cari kupon agar bisa dapat brli minyak goreng, " jelasnya saat ikut antre operasi pasar minyak goreng.
Sejak satu bulan ini, Arni terus memutar otak dan menyisihkan tenaga untuk mencari minyak goreng agar usahanya tetap berjalan.
" Saya itu hampir seriap hari muter ke pasar pasar cari minyak goreng. Tapi yang kadang dapat kadang tidak ada barangnya sama sekali. Jika ada penjualan minyak dari pemerintah seperti ini yang saya seneng karena bisa dapat minyak goreng," ujarnya.
Arni berharap minyak goreng bisa kembali tersedia dengan normal.
" Yang kami butuhkan itu ketersediaan minyak goreng, harga naik sedikit tidak apa apa yang penting barangnya ada dan usaha tudak terganggu, " harap Arni.
Sementara itu Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian dan Perdagangan (Diskumperindag) Kabupaten Semarang Heru Cahyono mengungkapkan operasi pasar minyak goreng diselenggarakan di sembilan pasar tradisional.
"Total ada 4.800 liter yang kami sebar di pasar Bandarjo, Babadan, Karangjati, Bandungan, Sumowono, Bringin, Projo, Suruh, dan Kembangsari," jelasnya.
Heru mengungkapkan pasokan minyak goreng tersebut berasal dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
"Bulan ini Pemkab Semarang sudah dapat dua kali alokasi. Setelah dapat, langsung didistribusikan ke masyarakat melalui pasar-pasar tradisional," ungkapnya.
Bupati Semarang Ngesti Nugraha yang ikut menjual minyak goreng ke warga mengungkapkan selain mendapatkan minyak goreng, masyarakat juga diberi masker.
"Ini untuk mengingatkan bahwa saat ini kita masih masa pandemi Covid-19, sehingga protokol kesehatan harus tetap dijalankan," ujarnya.
Sementara Ketua DPRD Kabupaten Semarang Bondan Marutohening menyarankan, agar Pemkab Semarang terus melakukan upaya untuk mengendalikan stok dan harga minyak goreng.
"Menteri Perdagangan juga belum menemukan penyebab langkanya stok minyak goreng. Harapan kami Pemkab Semarang terus menggelar operasi pasar dan mengawasi distributor agar jangan sampai terjadi penimbunan," tegasnya. (Aditya Bayu/Buz)
Load more