Begitu kabar hilangnya Wahyudiono tersebar, tim gabungan dari TNI, Polri, BPBD, serta relawan segera bersiap untuk melakukan pencarian. Namun, derasnya hujan yang masih mengguyur hingga dini hari membuat operasi pencarian tidak mungkin dilakukan pada malam hari.
"Kami disana juga ikut melakukan pencarian, ini hilang sudah sejak 2 hari, dan Alhamdulillah sudah ditemukan ini nanti kami bawa pulang untuk dikebumikan," terangnya.
Sementara itu, Kapolsek Kradenan Iptu Umbaran Wibowo menjelaskan, sekitar pukul 13:00 wib siang sesosok mayat hanyut di disungai Bengawan Solo. Korban ditemukan warga setempat saat memancing di Sungai Bengawan Solo. Selanjutnya dilaporkan ke Polsek Kradenan.
"Setelah dilaporkan kami bersama anggota langsung datang kelokasi. Tetapi karena arus sungai agak deras dan posisi agak ketengah kami minta bantuan BPBD untuk dievakuasi dan dibawa ke RS Blora untuk diketahui identitasnya, karena saat ditemukan awal mayat posisi tengkurap tanpa busana," jelasnya Kapolsek.
Setelah dibawa ke RS, kemudian korban dilakukan identifikasi visum oleh tim INAFIS polres Blora untuk mengetahui identitasnya. Setelah dilakukan hasil dari INAFIS, korban adalah bapak wahyudiono dari Madiun.
"Menurut keterangan keluarga, korban merupakan dari bencana alam yang rumahnya longsor saat melakukan ibadah," terangnya.
Iptu Umbaran menjelaskan saat melakukan evakuasi tidak ada kendala, hanya saja arus yang agak deras dan terkendala alat kami minta bantuan dari BPBD menggunakan perahu sar untuk mengevakuasi.
Load more