Semarang, Jawa Tengah - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah memberikan dana ratusan miliar untuk membantu pembiayaan pendidikan siswa Sekolah Menengah Tingkat Atas baik negeri maupun swasta.
Angka tersebut untuk siswa SMA negeri di Jateng sebanyak 303.806 orang dengan jumlah sekolah 360 unit. Kemudian untuk SMK negeri terdapat 261.165 anak dengan jumlah sekolah 238 unit. Serta untuk dan SLB negeri sebanyak 8.684 siswa dari 69 unit sekolah.
Sementara untuk SMA/SMK/SLB swasta mendapat bantuan BOSDA (bantuan operasional sekolah daerah) yang total mencapai Rp.195,431,400,000 yang diperuntukkan bagi 607.021 siswa dari 1.917 sekolah.
Sehingga jika ditotal ada Rp. 965.145.470.000 atau hampir satu triliun jumlah bantuan untuk seluruh siswa sekolah menengah atas.
Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah Suyanta mengatakan, kebijakan penggratisan biaya sekolah ini bertujuan memperluas akses pendidikan. Sehingga siswa kurang mampu dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang menengah dengan mutu pendidikan tetap diperhatikan.
"Dengan demikian diharapkan dari sana, banyak siswa-siswa melanjutkan ke jenjang SMA/SMK/SLB," kata Suyanta di Semarang, Jumat (11/3/2022).
Ia menambahkan, Jateng juga telah membuat beberapa SMK boarding atau disebut SMKN Jateng, yaitu di Semarang, Purbalingga dan Pati. Sekolah itu rekrutmen siswanya dilakukan secara khusus dan diperuntukkan bagi seluruh masyarakat Jateng yang miskin dan lolos seleksi.
"Jumlahnya makin tahun makin banyak siswanya. Dengan demikian di sana penganggarannya khusus karena ada anggaran untuk makan, untuk seragam, untuk sepatu dan kebutuhan sekolah lain dipenuhi Pemprov Jateng," jelasnya.
Otomatis dengan adanya kebijakan itu, tambahnya, siswa miskin akan terbantu. Selain mereka mendapatkan bantuan dari Program Indonesia Pintar (PIP) dari pusat, juga mendapatkan beasiswa dari Unit Pengumpul Zakat yang berasal zakat PNS Jateng yang disalurkan Baznas Jateng. (Teguh Joko Sutrisno/Buz)
Load more