Salatiga, Jawa Tengah - Belum lama ini beredar chat di media sosial mengenai seseorang yang mengaku sebagai Wali Kota Salatiga, Jawa Tengah dan meminta sumbangan terhadap sejumlah pihak dengan modus penggalangan dana untuk sebuah yayasan dan pondok pesantren.
" Ini modus lama yang muncul lagi, tapi kali ini pelaku engga cerdas. Karena dia menyebutkan Bupati Salatiga, bukan Walikota. Ini kalau ujung ujungnya duit sudah pasti penipuan," ujar Yuliyanto.
Permintaan sumbangan ini tidak ditujukan ke satu orang saja, namun ada beberapa warga yang melaporkan ke Wali Kota Salatiga mengenai adanya permintaan sumbangan untuk sebuah yayasan.
" Saya tahu hal ini karena ada sejumlah warga yang melapor ke saya bila ada yang mengatasnamakan Bupati Salatiga meminta sumbangan untuk pesantren, "jelasnya.
Yuliyanto menegaskan tidak pernah menggalang dana untuk donasi. Dia juga menilai masyarakat sudah bisa membedakan pesan yang benar dan pesan yang bertujuan menipu.
"Penipuan dengan modus seperti ini kan sudah sering, jangan terjebak. Kalau sedang iseng, penipu-penipu itu dikerjain saja. Atau bila perlu bisa dilaporkan ke pihak kepolisian, " tegasnya.
Sementara itu Kapolres Salatiga AKBP Indra Mardiana, mengatakan sudah melakukan penyelidikan terhadap kasus ini.
"Kita sudah melakukan penelusuran untuk mengungkap identitas pelaku. Ini sudah meresahkan masyarakat dan menurunkan kredibilitas Wali Kota Salatiga," tegas AKBP Indra Mardiana.
Dia juga meminta masyarakat untuk tidak segan melakukan konfirmasi jika mendapat pesan yang berisi permintaan uang.
"Di Salatiga saat ini ada Forkompinda yang baru menjabat, seperti Dandim, Kajari, dan Kepala Pengadilan Negeri, momentum ini biasa digunakan penipu untuk beraksi. Tetap harus konfirmasi, semua welcome untuk menjawab kok," kata Indra. (Aditya Bayu/Buz)
Load more