Banyumas, Jawa Tengah - Banjir yang terus terjadi di wilayah Kabupaten Banyumas bagian selatan, selain memaksa ribuan warga mengungsi, juga merusak tanaman padi.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dinpertan-KP) Kabupaten Banyumas, Jaka Budi Santosa menyebut areal sawah yang terendam berada di tiga kecamatan, yakni Kemranjen, Sumpiuh, dan Tambak. Ketiga kecamatan itu adalah lokasi terparah bencana banjir akibat hujan intensitas tinggi selama sepekan terakhir.
"Diperkirakan ada 995 hektar tanaman padi hampir panen terendam banjir dan terancam rusak. Itu hasil pengakuan petugas kami," ujar Jaka kepada wartawan, Sabtu (26/3/2022).
Pihaknya mencatat total kerugian petani mencapai angka lebih dari Rp 20 miliar. Hitungan itu berdasar pada biaya tanam dan perawatan hingga usia padi saat ini.
"Rata-rata padi di usia 7-9 minggu yang terendam banjir. Beberapa ada yang siap panen," ungkapnya.
Untuk petani yang terdampak, pihaknya akan mengupayakan bantuan dari Kementerian Pertanian RI. Bantuan nantinya bisa berupa benih dan sarana produksi pertanian lainnya.
Bersama BPBD Kabupaten Banyumas, pihaknya juga susah mengusulkan bantuan pangan bagi korhan habis ke Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah.
Seperti diberitakan sebelumnya, wilayah selatan Kabupaten Banyumas terendam banjir sejak Selasa (15/3/2022) lalu. Banjir merendam tiga kecamatan di dekat perbatasan Kabupaten Kebumen. Sejumlah pihak menyebut, banjir terjadi akibat hujan dengan intensitas tinggi membuat tanggul sungai jebol. Ribuan warga mengungsi di tempat aman. (Sonik Jatmiko/dan)
Load more