Kebumen, Jawa Tengah - Orang tua Daffa Adzin Albasith, korban aksi klitih di Yogyakarta pada Minggu (3/4/2022) dini hari kemarin, meminta kepada pihak berwajib untuk segera mengusut tuntas kasus penganiayaan yang menewaskan anaknya tersebut.
Menurut Anis dirinya dan keluarga mendapat informasi anaknya tersebut pada saat kejadian sedang mencari makan sahur sekitar jam 3 pagi. Saat itu Daffa berboncengan dengan temannya yang hendak mencari sahur bersama-sama.
Namun, naas Daffa yang dibonceng oleh temannya tersebut secara tiba-tiba dipukul dari belakang oleh orang yang tidak dikenal. Dan karena luka yang dialami Daffa langsung dilarikan ke rumah sakit, akan tetapi karena luka serius dibagian kepala nyawanya tidak bisa terselamatkan.
"Informasinya itu jam tiga pagi anak saya beserta temen kostnya sedang mencari makan sahur berboncengan anak saya dibelakang tiba-tiba dipukul oleh orang tak dikenal, itu informasinya,"jelas Anis.
Sementara itu Puryani Widiastuti Ibunda dari Daffa menuturkan anaknya tersebut merupakan anak kedua dari tiga bersaudara. Dan saat ini sedang menempuh pendidikan Sekolah Menengah Atas di Yogyakarta.
Dirinya mengaku sedih disaat mengingat anaknya yang dikenal baik dan rajin serta penurut kepada orang tua. Dimata Puryani almarhum sosok anak yang pendiam, kalau dirumah bicara hanya seperlunya.
"Anak saya itu kalau dirumah banyak diemnya. Jadi kalo gak ada perlunya itu nggak ngobrol nggak ngomong mas," tutur Puryani sedih.
Menurutnya Daffa juga dikenal ramah dan memiliki banyak teman, karena memang anaknya meski pendiam tapi senang sekali untuk bergaul.
" tapi kalau diluar itu dia luar biasa saya bisa tahu luar biasa karena temannya banyak, dari beberapa komunitas. Anaknya seneng bergaul," lanjutnya.
Keluarga meminta kepada pihak kepolisian untuk bisa segera mengusut tuntas kasus tersebut. Agar peristiwa serupa tidak kembali terjadi.
"Saya berharap pelaku segera ditangkap dan kami keluarga memohon doanya mudah-mudahan almarhum husnul khotimah," katanya. (Wahyu Kurniawan/Buz)
Load more