Semarang Jawa Tengah - Satpol PP Kota Semarang mengamankan 32 pengemis, gelandangan dan orang terlantar (PGOT), pada Kamis (7/4/2022). PGOT diamankan karena makin menjamur di ibukota Jawa Tengah
Para PGOT pun berusaha berontak ketika akan diamankan. Namun mereka akhirnya pasrah karena jumlah petugas Satpol PP lebih banyak. Para PGOT yang diamankan ini berbagai jenis seperti manusia karung, manusia gerobak dan lain lain
Kepala Satpol PP Kota Semarang Fajar Purwoto mengatakan, penertiban PGOT ini dalam rangka menegakkan peraturan daerah Kota Semarang nomor 5 tahun 2014.
"Ini kan masih bulan ramadhan, kita ingin ciptakan suasana yang bersih dan nyaman. Karena dari dulu kalau ramadhan PGOT menjamur," kata Fajar
Warga kota Semarang pun sering mengadu ke Satpol PP terkait menjamurnya PGOT.
"Warga merasa tidak nyaman dengan keberadaan PGOT. Makanya kita tertibkan," jelasnya
Para PGOT ini kata dia, berasal dari berbagai wilayah. Ada yang berada dari dalam maupun luar kota
Ia pun menghimbau para PGOT agar tak mengulangi perbuatannya.
"Hari ini beruntung hanya pembinaan dan kita suruh buat surat pernyataan untuk tidak mengulangi. Kalau mengulangi kedua kalinya dan tertangkap, langsung kita jebloskan ke panti sosial," tandas dia
Usai tertangkap, 32 PGOT dibawa ke Markas Satpol PP Kota Semarang untuk pembinaan dan buka puasa bersama.
Seorang PGOT wanita, berinisial Y mengaku bukan PGOT.
"Saya sehari hari memang ngemper di Jembatan Mberok tapi bukan gelandangan. Saya hanya cari makan dari para pengendara," kata Y (Didiet Cordiaz/Buz)
Load more