Beras ketan lalu ditanak di atas tungku api kayu bakar dengan api sedang. Agar matangnya lebih sempurna. Setelah matang, nasi ketan ini dicampur dengan parutan kelapa muda.
Proses selanjutnya, nasi ketan bercampur kelapa parut ditumbuk hingga halus. Karena sudah dilakukan perendaman saat sebelum ditanak, proses penumbukan tidak berlangsung lama. Cukup terlihat berubah tekstur menjadi lembut.
Ketan gemblong dibentuk pipih seukuran kepalan tangan anak-anak, untuk memudahkan saat menikmatinya. Hanya dengan satu dua kali gigit saja, ketan gemblong bisa dinikmati. Pipihah ketan lalu ditempel dengan kedelai sangrai.
"Nasi ketan memang sudah gurih, lalu tambahan parutan kelapa makin menajamkannya, bahasa Purbalingganya nandes," ujar Sri (35), penikmat ketan gemblong.
Butiran kedelai hitam sangrai juga menambah sensasi saat dikunyah. Seperti memperkaya tekstur ketan yang lembut, dilawan kedelai yang renyah.
Memang kudapan yang tersemat kata legenda, tak pernah luput dari hal rasa. Ketan gemblong adalah bukti, tak lekang melintas generasi. (Sonik Jatmiko/dan)
Load more