Kebumen, Jawa Tengah - Paguyuban Kawulo Kraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat (PAKASA) Kebumen memiliki sebuah Al Quran yang diperkirakan berasal dari abad ke-18.
Al Quran tersebut terbuat dari dluwang atau kulit kayu, hasil tulisan tangan dengan tinta alami. Jika dilihat dari penulisan dan bentuk huruf diperkirakan Al Quran ini ditulis oleh seseorang yang ahli pada kala itu. Hampir disetiap lembarnya jika disorot menggunakan senter akan terlihat jelas serat-serat kulit kayu.
Penjilidannya pun masih menggunakan benang. Ketika dibuka ada beberapa bagian yang sudah berwarna, diantaranya adalah warna merah dan kuning keemasan. Ini merupakan ciri khas dari abad tertentu.
Ketua Paguyuban Kawulo Kraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat (PAKASA) Kebumen Arif Priyantoro Reksaningrat menjelaskan, selama tujuh tahun Al Quran ini dirawat oleh kerabat dari Kasultanan Yogjakarta, beberapa kali berpindah tangan. Team PAKASA kemudian melakukan komunikasi dengan Kerabat Dalem Kasultanan, hingga akhirnya bisa dibawa kembali ke Kebumen.
Foto: Tim PAKASA memeriksa kondisi Al Quran kuno (Wahyu Kurniawan)
"Kami bersama team kemudian mencoba untuk mengembalikan artefak yang menurut kami ini sangat penting bagi Kebumen. Karena diperkirakan ditulis di awal abad ke-18," ucap Arif saat ditemui Minggu (10/4/2022).
Untuk memastikan kebenarannya team PAKASA sebelumnya sempat membawa Al-Quran tersebut ke Pura Mangkunegaran yang terletak di Kraton Surakarta. Disana ada beberapa Al Quran yang memang ditulis pada abad ke-17 dan bahkan ada yang lebih tua lagi.
"Jadi dari Pura Mangkunegaran keluar keterangan identifikasi sertifikasi bahwa Al Quran ini ditulis sekitar abad ke-18 awal. Kondisinya masih cukup bagus masih komplit halamannya dan tingkat kerusakannya belum terlalu parah," kata Arif.
Dari situ kemudian dilakukan pembandingan, salah satunya dengan Al Quran seratan tangan dari Raden Mas Sahid atau Alap-alap sambernyowo. Seratan tersebut ditulis sekitar tahun 1739. Dan ternyata benar data Al Quran tersebut hampir sama dengan yang ditulis oleh Raden Mas Sahid. Termasuk bahan yang digunakan sama persis menggunakan bahan dasar kulit kayu.
Sementara itu menurut Sekretaris PAKASA KRT Hargo Yohanes Reksapura, ada hal yang unik di Al Quran tersebut. Dimana penulisan di halaman 1 dan 2 penjilidan halamannya terbalik yakni di Surat Al-Fatihah dan surat Al-Baqarah. Kemudian keunikan lainnya adalah ada bekas terbakar yang berada di sisi sisi tepi.
"Semoga dengan adanya manuskrip ini, team PAKASA jadi lebih giat menggali kehebatan dari leluhur. Dan akan membawa berkah sehingga kehidupan beragama di Kebumen akan semakin membaik," harap Hargo. (Wahyu Kurniawan/Buz)
Load more