Pati, Jawa Tengah - Aksi unjuk rasa puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) di depan kantor DPRD Kabupaten Pati, Jawa Tengah, diwarnai saling dorong antara pengunjuk rasa dengan petugas keamanan.
Suasana berubah menjadi memanas setelah pendemo yang tidak puas hanya ditemui dua orang wakil ketua DPRD Pati berusaha merangsek masuk ke dalam kantor DPRD.
Namun mereka dihalangi oleh petugas keamanan yang berjaga di depan pintu gerbang. Aksi saling dorong antara petugas dengan pengunjukrasa pun tak terhindarkan.
Ketegangan mereda setelah pengunjukrasa ditenangkan dan ditemui Ketua DPRD Pati, Ali Badrudin. Para mahasiswa akhirnya menyampaikan aspirasi di depan perwakilan anggota DPRD Pati.
Koordinator aksi, Agus Ulin Nuha mengatakan, mahasiswa turun ke jalan untuk menyampaikan aspirasi rakyat. Menurutnya rakyat yang saat ini baru berusaha bangkit akibat Pandemi Covid-19 sangat terdampak dari kebijakan-kebijakan pemerintah yang tidak pro rakyat.
"Saat ini rakyat merasakan dampak kebijakan pemerintah yang kami anggap tidak pro rakyat. Dalam demo ini kami suarakan sejumlah tuntutan, diantaranya adalah menuntut pemerintah untuk mengusut hunt as kartel-kartel minyak goreng, menolak wacana kenaikan harga pertalite dan gas 3 kg dan menuntut pemerintah untuk segera menangani ketidakstanilan ekonomi," ujar koordinator aksi, Agus Ulin Nuha, senin (11/4/2022).
Load more