Semarang, Jawa Tengah - Bangsa Arab dan Gujarat India dikenal sebagai penyebar agama Islam di seluruh penjuru dunia, termasuk Nusantara. Mereka membangun masjid-masjid di sekitar tempat tinggal dan tempat berniaga. Salah satunya adalah Masjid Jami Pekojan di Kota Semarang.
Masjid tersebut berada di Kampung Pekojan, tempat bermukim orang Koja yang merupakan keturunan bangsa Gujarat. Selain itu, lokasinya yang berada di pusat perdagangan membuat jamaah Masjid Pekojan kala itu berasal dari berbagai etnis, yaitu Arab, Koja, Tionghoa, Jawa, dan Sumatera.
Menurut takmir masjid, awalnya, tempat ibadah ini hanya sebuah bangunan kecil atau mushola dari kayu berukuran 4 x 4 meter. Sisa dari bangunan tersebut masih bisa dilihat saat ini dalam bentuk empat buah tiang.
"Seratus tahun kemudian, mushola dipugar menjadi masjid agak besar pada tahun 1878. Itu ada prasastinya yang ditempel sebelah pintu masuk," jelas salah satu pengurus Masjid Pekojan.
Pada perjalanannya, Masjid Pekojan kental dengan akulturasi budaya. Hal ini mengingat lokasi masjid yang berada di tengah kawasan perdagangan seperti Pasar Johar, pecinan, Jurnatan, dan daerah jalan Mataram.
Arsitektur Masjid Pekojan sangat khas. Bentuk bangunannya bergaya Gujarat, begitu pula dengan ornamen-ornamen seperti jendela, ventilasi, dan mimbar khotbah. Namun, sebagian ornamen menggunakan gaya Jawa, terutama pada ukiran-ukirannya.
Meski dibuat oleh orang Gujarat, di masjid ini, terdapat pula kentongan dan bedug, dua alat penanda waktu sholat yang menjadi ciri khas di masjid Jawa.
Load more