Boyolali, Jawa Tengah – Sejak datangnya musim penghujan membuat usaha empon-empon di Boyolali, Jawa Tengah kesulitan untuk mendapatkan pasokan dari petani.
“Untuk memenuhi permintaan kita terpaksa mengambil dari tempat lain seperti Jawa Timur, Yogjakarta meski harga lebih mahal,” kata saat ditemui wartawan Kamis (21/4/2022).
Menurut Suwarno, untuk permintaan dipasar paling banyak adalah kayu secang, jinten hitam, jahe dan manis jangan. Permintaan ini datang dari wilayah Jakarta, Semarang, Surabaya dan kota kota besar lainnya di Indonesia.
“Kalau bahan baku seperti jahe,kayu secang, jinten hitam ini hampir seminggu sekali dan paling lama dua minggu sekali pengiriman barang ke sejumlah pabrik jamu besar di wilayah Indonesia,” ucapnya.
Lebih lanjut Suwarno mengatakan, dalam seminggu rata rata dapat mengeluarkan bahan baku jenis empon empon sekitar 20 sampai 30 ton. Sedangkan soal harga bervariasi, kapulogo perkilo Rp 45 ribu, secang Rp 25 ribu dan jahe 47 ribu.
“Ya, kalau harga itu bervariasi tergantung jenis barangnya,” katanya.
Suwarno sendiri sudah menggeluti usaha empon empon sejak 1980 dan penjualan empon-empon sudan menembus mancanegara seperti Hongkong. (Ags/Buz)
Load more