Purbalingga, Jawa Tengah - Polres Purbalingga berhasil mengidentifikasi ketiga anak pelaku eksibisionis. Selain dilakukan penyelidikan, kepolisian juga memberikan pendampingan psikoterapi. Sementara, Satreskrim kini menyelidiki penyebar video.
Psikolog Polres Purbalingga, Ipda Teguh Susilo, S.Psi., M.Psi., Psikolog, Minggu (8/5/2022) mengatakan, pihaknya mulai melakukan pendampingan psikoterapi terhadap ketiganya. Pendampingan dilakukan melalui program Konseling Psikoterapi Polres Purbalingga (Kopi Braling) oleh psikolog dari Polres Purbalingga.
"Kami lakukan pendampingan psikologi terhadap tiga anak yang videonya viral beberapa saat lalu. Tujuannya bisa mengetahui penyebab perilaku tersebut, dan mencegah mereka mengulangi perbuatannya," jelasnya.
Pola asuh anak yang kurang tepat, melatarbelakangi tindakan negatif seperti dalam video. Diketahui, ketiganya selama ini dititipkan kepada neneknya, karena ibunya bekerja. Ia dititipkan kepada neneknya dari pukul 08.00 - 21.00 WIB. Sedangkan, neneknya juga sibuk berjualan di komplek GOR Goentoer Darjono.
"Selama neneknya berjualan, tiga anak ini ikut beraktivitas di komplek GOR Goentoer Darjono, tanpa pengawasan. Sehingga sangat mudah menyerap perilaku lingkungan yang beraneka macam, atau mudah dipengaruhi orang-orang di sekitarnya," jelasnya.
Lingkungan yang tidak tepat, berperan mempengaruhi perilaku anak untuk melakukan perbuatan negatif. Oleh sebab itu, perhatian terhadap perilaku anak harus dilakukan dengan tepat oleh orang tuanya.
Sementara, Satreskrim Polres Purbalingga tengah menyelidiki penyebar video aksi eksibisionis yang kemudian viral tersebut. "Dalam penyelidikan satreskrim," ujar akun resmi Humas Polres Purbalingga.
Sebelumnya, beredar video viral tiga anak bawah umur memperlihatkan kemaluannya kepada pengunjung yang sedang berolahraga di komplek GOR Goentoer Darjono PurbaIingga. Video mendapat tanggapan beragam dari warganet.(sjo/ito)
Load more