“Alhamdulillah pada hari ini ada tradisi Syawalan berupa Festival Lopis Raksasa di Kelurahan Krapyak yang berjalan lancar. Mudah-mudahan kita semua bisa memelihara tradisi asli dari Kota Pekalongan, salah satunya lopisan ini,” kata Afzan Arslan Djunaid
Festival Lopis Raksasa ini bisa terselenggara bermula dari panitia lopis Krapyak yang mengajukan izin ke dirinya selaku Ketua Satgas Covid-19 Kota Pekalongan dan disetujui untuk bisa digelar.
Menurut Arslan , Festival Lopis Raksasa ini perlu dijaga dan dipelihara bersama sebagai tradisi dan budaya turun temurun yang dimaksudkan untuk mempererat tali silahturahmi antar masyarakat Krapyak dan dengan masyarakat daerah sekitarnya, hal ini diidentikkan dengan sifat lopis yang lengket.
Tempat untuk memasak lopis raksasa kali ini jauh lebih representatif dibandingkan tahun-tahun sebelumnya berkat adanya pembangunan fisik penataan kawasan kumuh dari Program KOTAKU di wilayah Kelurahan Krapyak.
Wali Kota berharap, jika nantinya ke depan pandemi Covid-19 benar-benar telah usai, Perayaan Tradisi Syawalan Lopisan di Kota Pekalongan ini bisa lebih meriah lagi.
“Lopis raksasa pada pagi hari ini bisa diresmikan dan dibagikan ke warga secara gratis. Perayaan Lopisan tahun ini memang serba mendadak tetapi Alhamdulillah berjalan lancar.Kami berharap, pandemi Covid-19 bisa segera berakhir agar di tahun mendatang, tradisi Syawalan Lopisan ini bisa dipersiapkan lebih matang dan meriah lagi." kata Wali Kota.
Salah seorang warga Buaran, Istikharah yang rela datang sejak pagi untuk melihat langsung dan berebut lopis raksasa Krapyak bersama ribuan warga lainnya mengaku memang penggemar lopis dan ingin ngalap berkah (mencari keberuntungan) dari tradisi pemotongan lopis tersebut.
Load more