Semarang, Jawa Tengah - Penantian panjang dan perjuangan para petani di sekitar Danau Rawa Pening untuk bisa kembali bercocok tanam bisa segera terwujud. Harapan ini muncul setelah Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana mau membuka pintu air Tuntang, setelah 3 tahun tidak dibuka.
Pembukaan pintu air dilakukan secara bertahap, guna mengatur aliran air supaya daerah hilir seperti Demak dan Grobogan tidak menjadi korban akibat limpahan air dari pembukaan pintu air sungai Tuntang.
"Jadi kita lakukan bertahap. Saat ini, elevasi air di Rawa Pening mencapai 462,7 meter di atas permukaan laut (mdpl). Idealnya untuk bisa melakukan tanam, elevasinya 461,3 mdpl. Ini kita buka bertahap, secara simulasi agar 1 Juni nanti petani bisa tanam. Ini solusi jangka pendek," ungkapnya usai audiensi dengan para petani Rawa Pening. Selasa (10/5/2022).
Kepala BBWS juga mengatakan bahwa Rawa Pening masuk dalam 15 danau kritis yang menjadi prioritas nasional. Kajian ini sejak tahun 2021lalu yang diakibatkan karena pencemaran di Rawa Pening sangat tinggi sehingga membutuhkan revitalisasi.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) No 365 Tahun 2020 bahwa penetapan garis sepadan 50 meter dari elevasi banjir tertinggi yang pernah terjadi ke arah daratan dengan tujuan utamanya adalah mengembalikan fungsi danau ini, termasuk mengamankan masyarakat dari banjir.
Namun sebelum tahun tersebut, sudah banyak masyarakat yang memanfaatkan lahan di seputar Rawa Pening, sehingga saat direvitalisasi menjadi terdampak dan banyak sawah yang terendam.
Load more