Kudus, Jawa Tengah - Endang Susanti gadis asal Desa Sempu, Kecamatan Kunduran, Kabupaten Blora, Jawa Tengah tak menyangka namanya dipanggil sebagai wisudawan terbaik dalam wisuda periode ke 31 Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kudus.
Dengan keterbatasan ekonomi yang dialami, semangat kerja keras Santi berhasil membanggakan kedua orang tuanya. Sambutan haru mewarnai setiap langkah Endang Susanti saat bertemu kedua orang tua dan kakak kandungnya dari atas sepeda motor di depan gedung prosesi wisuda.
"Alhamdulillah, senang sekali proses kerja keras belajar aku disambut bapak ibu dan kakak. Ini juga berkat kerja keras kedua orang tua aku dalam mendidik," kata Santi sapaan akrabnya.
Perjuangan untuk menggapai prestasinya pun cukup berat. Sejak kuliah pada tahun 2018 silam, setiap sepekan sekali, Santi harus pulang untuk membantu kedua orang tua di rumah. Pasalnya, kakak kandung bekerja di Yogjakarta.
"Pengen pulang saja bantu orang tua di rumah. Kasihan di rumah berdua saja," jelasnya.
Untuk menghasilkan IPK 3,89 itu tentunya ia lewati dengan penuh perjuangan. Pasalnya, Santi merupakan mahasiswa yang menjalani proses perkuliahan secara daring/online. Kondisi Desa Sempu yang berada di ujung selatan Kabupaten Blora itu tidak didukung dengan akses internet yang bagus. Meski begitu, beragam prestasi nasional dan internasional ia dapatkan. Puncaknya, ia mendapatkan beasiswa dari Bank Indonesia.
Load more