Wonosobo, Jawa Tengah – Kisah inspiratif kali ini datang dari seorang gadis desa yang merupakan penyandang disabilitas asal Wonosobo, Jawa Tengah, Meski memiliki ukuran tubuh tak normal sejak lahir. Namun suara emasnya mampu menjadi magnet dan menghipnotis siapa saja yang mendengarkannya.
“Waktu lahir kondisi Trisna sangat kecil, namun tidak prematur dan baru bisa jalan sekitar umur 4 tahun,” ujar Veronika, Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Kecamatan Wadaslintang, saat dihubungi, Senin (23/05/2022).
Bakat menyanyi anak dari pasangan Akur Haryono dan Karsih ini pun sudah mulai tampak sejak Trisna Rahayu masih duduk dibangku sekolah dasar. Karena kepiawaiannya dalam menyanyi tersebut, ia pun sering diundang ke acara perayaan ulang tahun yang ada disekitar desanya.
“Awalnya karena suka nyanyi saja. Dulu senang nyanyi itu sekitar umur 5 tahun. Terus waktu ikut bapak di Kalimantan umur 7 tahun, sering diundang sama teman-teman dan tetangga buat nyanyi kalau pas ada acara ulang tahun di desa,” terang Trisna
Karena bakat menyanyinya tersebut, Trisna pun kini sering diundang untuk melantunkan lagu-lagu di acara pesta pernikahan yang ada di desanya. Karena ingin menyalurkan hobi dan rasa senangnya saat bernyanyi, Trisna pun tak pernah mematok harga khusus.
“Belum lama diundang buat nyanyi diacara pernikahan. Terus terakhir diundang buat nyanyi di acara Halal Bi Halal FKKPI di Wonosobo. Saya tidak mau lah kalau mematok harga, karena saya senang nyanyi saja,” terangnya.
Pengidola penyanyi Bondan Prakoso dan Denny Caknan ini menuturkan tak ada pelatihan atau les khusus untuk mengasah dan melatih kemampuan menyanyinya tersebut.
“Saya tidak ikut les nyanyi, alami saja. Kalau pas bapak sama ibu ke sawah, paling saya suka nyanyi sendiri gitu,” candanya.
Beberapa cover lagu pun telah ia ciptakan, seperti lagu Satru milik penyanyi Denny Caknan yang sudah diunggah ke akun youtube miliknya.
“Sudah sempat bikin cover lagu juga kemarin,” tambahnya.
Namun karena kondisinya tersebut Trisna pun tak mudah untuk melakukan seluruh aktifitas kesehariannya, ia pun masih dibantu dan digendong oleh kedua orang tuanya.
“Karena badan saya begini, mudah sekali capek. Jadi seperti mandi masih dimandikan orang tua. Terus kalau pas ingin keluar rumah atau main ke rumah juga sering digendong sama teman,” ungkapnya.
Meski dengan keterbatasan fisik yang dimilikinya, namunTrisna tetap memiliki cita-cita dan harapan ingin membahagiakan kedua orang tuanya yang berprofesi sebagai petani.
“Harapannya ingin membahagiakan kedua orang tua dan ingin menjadi penyanyi yang profesional seperti di televisi-televisi itu,” pungkasnya. (Rbo/Buz)
Load more