Sementara itu Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Pekalongan, Dimas Arga, jika sebelumnya telah menerima pemberitahuan dari BMKG terkait prakiraan cuaca dan gelombang tinggi air laut di wilayah pantai Utara .
“Kita sudah sampaikan ke warga melalui pemerintah kelurahan masing-masing, ada prakiraan gelombang tinggi mengakibatkan naiknya air laut di pesisir pantai Utara di kota Pekalongan. Gelombang tinggi mencapai 0,7 hingga 1,2 meter. Akibatnya pemukiman di dekat garis pantai dan dekat sungai mulai tergenang,” kata Dimas.
Selain gelombang air laut yang meluap ke pemukiman, dampak dari gelombang pasang air laut membuat beberapa sungai juga meluap ke pemukiman. Salah satu nya di sungai Meduri, Kelurahan Tirto, Kecamatan Pekalongan Barat.
Selain air sungai yang meluap juga membuat tanggul sepanjang 13 meter jebol, airnya meluap ke pemukiman yang mengakibatkan ratusan rumah terendam banjir rob.
“Salah satu tanggul di sungai Meduri dengan sepanjang 13 meter jebol. Sehingga membuat air sungai mengalir ke pemukiman warga di sekitar nya. Ketinggian air variasi. Dari 50 cm hingga 80 cm. Sampai saat ini belum ada warga yang mengungsi,” katanya.
Namun ada beberapa warga yang minta untuk dievakuasi, karena tingginya banjir rob. Untuk titik lokasi pengungsian di Kecamatan Pekalongan Barat, Kantor PMI, Kelurahan Panjang dan Kelurahan Degayu.
Dari prakiraan BMKG, menurut Dimas, puncak gelombang pasang terjadi pada puku 16.00 wib. (Hhm/Buz)
Load more