Purbalingga, Jawa Tengah - Pelanggar lalu lintas anak-anak yang terjaring petugas Satlantas Polres Purbalingga dalam Operasi Patuh Candi 2022 diberi perlakuan khusus. Tidak melalui tindakan, tetapi diberi konseling oleh psikolog. Gunanya, agar tidak mengulangi pelanggarannya.
Anak-anak yang sebagian besar merupakan pelajar, dihadirkan bersama dengan orang tuanya di Aula Bhayangkari, Mapolres Purbalingga, Jumat (17/6/2022). Selanjutnya, diberikan pembinaan tentang tertib lalu lintas dilanjutkan konseling dan terapi keselamatan oleh konselor psikologi Polres Purbalingga.
Kasat Lantas Polres Purbalingga, AKP Rizky Widyo Pratomo mengatakan, kegiatan terapi keselamatan bagi pelanggar lalu lintas khusus kepada anak di bawah umur adalah salah satu upaya untuk mencegah pelanggaran.
"Ini merupakan salah satu upaya kami untuk mencegah pelanggaran lalu lintas yang dilakukan anak di bawah umur," jelasnya.
Pihaknya menghadirkan tim Konselor Psikologi dari Polres Purbalingga. Tim yang memberikan terapi keselamatan yang sebelumnya melanggar aturan lalu lintas, agar kedepan tidak lagi melakukan pelanggaran.
"Kami juga menghadirkan orang tua para anak-anak pelanggar lalu lintas tersebut. Harapannya orang tua lebih peduli dan bisa mengendalikan anaknya untuk tidak memperbolehkan mengendarai sepeda motor sendiri," jelasnya.
Laman, Warga Kaligondang, salah satu orang tua pelanggar mengatakan, anaknya mengikuti kegiatan terapi ini karena ditemukan polisi melanggar lalu lintas. Saat berangkat sekolah mengendarai sepeda motor tanpa memakai helm dan tidak membawa surat-surat.
"Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi anak-anak agar mereka tidak melakukan pelanggaran lagi. Saya selaku orang tua juga akan lebih mengawasi dan tidak memperbolehkan anak di bawah umur mengendarai sepeda motor sendiri,"ucapnya.(sjo/mg2/chm)
Load more