Kebumen, Jawa Tengah - Ditengah mewabahnya virus penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang ternak sapi di berbagai daerah di Indonesia, rupanya tidak dirasakan dampaknya bagi pedagang sapi Peranakan Ongole (PO) di Kebumen, Jawa Tengah.
Slamet saat dijumpai di rumahnya mengatakan jelang hari raya kurban atau Idul Adha ini, ia mengaku kebanjiran pesanan dari berbagai daerah. Seperti Jakarta, Tangerang, dan juga Cilacap. Tidak kurang, 15 sampai 20 ekor sapi miliknya terjual hanya dalam hitungan hari.
"Alhamdulillah mas, tahun ini penjualan sapi justru lebih meningkat, daripada tahun sebelumnya. Meski sedang marak virus PMK, sapi PO lebih kebal penyakit, lebih kuat. Bisa dalam sehari Sapi PO saya terjual 20 ekor," ujar Slamet saat ditemui di rumahnya, Selasa (28/6/2022).
Menurut Slamet, Sapi Peranakan Ongole (PO) adalah sapi lokal Kebumen yang banyak diminati oleh konsumen karena memiliki keunggulan pada fisik, lebih kuat tubuhnya, dan kebal penyakit, tidak mudah terserang virus. Harga Sapi PO mulai dari Rp20 sampai dengan Rp36 juta per ekor tergantung dari bobot sapinya.
"Biasanya pembeli langsung datang ke kandang dan melihat langsung kondisi sapi. Setelah cukup puas dengan sapi pilihannya, mereka langsung bayar dan antar," tambah Slamet.
Mahmud Yunus, pembeli Sapi PO asal Tangerang mengatakan ia sudah 8 tahun menjadi pelanggan tetap Sapi PO. Dan setiap datang ke Kebumen, dirinya mengaku banyak pilihan besar kecil maupun harganya.
"Sapi PO Kebumen sudah terkenal dengan kualiatasnya. Saya itu punya usaha bakso, sapi ini dagingnya enak dibuat bakso. Dan terbukti fisik sapi ini kuat tidak mudah terserang penyakit," ujar Yunus ditemui sedang memilih Sapi PO.
Ia juga, sengaja lebih memilih untuk datang langsung ke peternak yang juga sebagai pedagang karena perawatan sapi lebih terjamin, baik sapi maupun kandangnya. Lebih terjamin kondisi sapi yang dibelinya dalam kondisi sehat. (Wkn/Buz)
Load more