Semarang, Jawa Tengah - Dinas Pendidikan Kebudayaan dan Pemuda Olah Raga Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, memperpanjang pendaftaran peserta didik baru tahun ajaran 2022/2023 untuk tingkat sekolah dasar (SD), hal ini dikarenakan masih ada sejumlah SD Negeri yang kekurangan siswa.
Hal ini membawa keprihatinan tersendiri bagi Dinas Pendidikan karena semua tenaga pendidik mulai dari kelas 1 hingga kelas 6 sudah terpenuhi.
" Saat ini ada satu sekolah dasar negeri yang baru mendapatkan satu orang murid. Dan itu ada di SD N 01 Sruwen Tengaran. Kami harap dengan diperpanjangnya pendaftaran peserta didik hingga 11 Juli, sekolah bisa mendapatkan tambahan siswa," ungkap Sukaton, Rabu (29/6/2022).
Kami sudah melakukan peninjauan kenapa hal ini bisa terjadi. Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab sekolah kekurangan murid.
" Yang pertama mungkin jumlah penduduknya berkurang, dan yang ke dua posisi geografis sekolah yang kurang menguntungkan. Untuk itu kita lakukan pendampingan agar nanti bisa ada tambahan siswa paling tidak 7 atau 10 siswa," ujarnya.
Katon menambahkan, untuk sejumlah sekolah yang masih kurang siswa, pihaknya hingga saat ini masih membuka pendaftaran sampai 11 Juli mendatang.
" Kalau pendaftaran secara online tidak memungkinkan ya akan kita buka secara offline. Atau bisa datang langsung ke sekolah. Kita harap sampai 11 Juli siswanya bisa bertambah dan cukup untuk dilaksanakannya tahin ajaran baru 2022/2023," imbuhnya.
Sementara itu hal berbeda tampak pada pendaftaran siswa SMP dimana untuk tahun ajaran 2022/2023 semua sekolah penuh.
" Dari 100an SMP Negeri di Kabupaten Semarang semuanya penuh. Hanya ada beberapa SMP swasta yang jumlah siswa kurang maksimal, namun hal itu tidak menjadi masalah karena ajaran baru bisa dilaksanakan," urainya.
Katon berharap hingga dimulainya tahun ajaran baru 2022/2023 pada 11 Juli mendatang semua sekolah bisa mendapatkan peserta didik baru.
" Kami harap semuanya bisa dapat peserta didik baru. Paling tidak untuk sekolah yang kurang siswanya bisa mendapatkan 10 anak untuk siswa kelas 1 SD. Hal ini akan kami evaluasi terus agar tidak terjadi kembali kedepannya," pungkasnya. (Abc/Buz)
Load more